Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) membahas tantangan sektor hilir migas di Bangka Belitung (Babel), mulai dari penyediaan hingga pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan kompensasi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan energi aman dan tepat sasaran.
“Kunjungan Kerja Reses Komisi XII DPR yang dihadiri oleh BPH Migas di Provinsi Babel ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kendala dan menjaga keamanan energi untuk mendukung aktivitas masyarakat. Pertemuan ini merupakan ‘belanja masalah’, yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi, di mana salah satu yang terkait tugas pokok dan fungsi BPH Migas adalah pengawasan pendistribusian BBM subsidi dan kompensasi,” ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati di Pangkal Pinang, Babel, Senin (11/8/2025).
Erika mengungkapkan, BPH Migas melakukan pengawasan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan verifikasi langsung ke lapangan. Pengawasan terus dilakukan guna mencegah terjadinya penyalahgunaan BBM subsidi dan kompensasi, pemalsuan QR Code, serta meminimalisir antrean di sejumlah SPBU.
“Hasil pengawasan terkait dengan penyalahgunaan BBM, kami laporkan ke DPR RI secara berkala. Juga dilaporkan ke aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti. Kadang, kami bersama-sama APH turun ke lapangan,” jelasnya.
Selain itu, BPH Migas memiliki kanal pengaduan untuk masyarakat yaitu Helpdesk BPH Migas di nomor whatshapp 081230000136. Masyarakat dapat melaporkan ke nomor tersebut apabila menjumpai adanya dugaan penyalahgunaan BBM subsidi.
Erika juga meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Babel mengoptimalkan aplikasi XStar BPH Migas agar distribusi BBM subsidi lebih tepat sasaran. “Mohon Pemda mendorong Kabupaten-Kabupaten untuk mengaktifkan atau mengimplementasikan aplikasi ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini bertujuan membahas isu-isu strategis terkait sektor energi di Babel.
Kegiatan ini dihadiri Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim, Anggota Komisi XII Arif Riyanto Uopdana, Dewi Yustisiana, Irsan Sosiawan, Ratna Juwita Sari, Iyeth Bustami, Ateng Sutisna, Totok Daryanto, Mulyadi dan Rocky Candra. Selain itu, hadir juga Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady BTP, Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Maompang Harahap, serta Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar.
Kunjungan Lapangan
Di hari yang sama, BPH Migas juga mengunjungi Integrated Terminal (IT)Pangkal Balam untuk mengecek langsung stok BBM. Selain itu, memastikan juga pasokan ke wilayah Bangka dan Belitung dari berbagai Terminal BBM lainnya selalu diawasi agar potensi kendala diantisipasi lebih awal, seperti potensi cuaca buruk, pendangkalan alur masuk, keandalan moda angkutan BBM dan lainnya. Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menyatakan ketahanan stok BBM di Babel aman.
“Kami juga melihat fasilitas penunjang lainnya seperti truk tangki dan ketahanan stoknya. Secara umum, ketahanan stok BBM untuk wilayah Babel aman,” ujarnya.
BPH Migas meminta PT Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan BBM subsidi tetap terjaga agar aktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Babel tidak terganggu.
IT Pangkal Balam merupakan salah satu dari tiga unit operasional pendistribusian BBM di Babel. Dua unit lainnya adalah Fuel Terminal (FT) Tanjung Pandan dan FT Belinyu. Ketiga area kerja/operasi ini dilengkapi sarana fasilitas penerimaan, penimbunan dan penyaluran untuk pelayanan ke lembaga penyalur maupun konsumen industri.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar, Executive General Manager Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) PT Pertamina Patra Niaga Erwin Dwiyanto, serta Senior Manager Operation & Manufacturing Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga Yardinal.
