Wahyudi Anas, S.T.

Dilantik sebagai Kepala BPH Migas/Ketua Komite BPH Migas tanggal 10 November 2025 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 118/P Tahun 2025 tanggal 15 Oktober 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Wahyudi Anas sebelumnya menjabat sebagai Anggota Komite BPH Migas 2021-2025. Wahyudi Anas merupakan profesional berpengalaman. Lebih dari 4 (empat) dekade berkiprah di industri gas bumi, mencakup aspek teknis, operasi, enjiniring, komersial, layanan pelanggan, Health, Safety, Security & Environment (HSSE), hingga manajemen strategis. Berbekal latar pendidikan Teknologi Gas serta Sarjana Teknik Mesin, dikenal memiliki integritas tinggi, kepemimpinan matang, dan kemampuan mengelola organisasi dalam skala besar. Selama menjabat Anggota Komite BPH Migas periode 2021-2025, Wahyudi Anas mencatat sejumlah capaian penting di bidang gas bumi melalui pipa. Ia mendorong Badan Usaha untuk melakukan investasi mandiri dalam rangka pengembangan jaringan distribusi gas bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil (RT/PK) yang masif dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat, implementasi regulasi Access Arrangement dan Reserved Capacity pada pipa pengangkutan yang berkeadilan, menyederhanakan proses pemberian Hak Khusus pada kegiatan usaha niaga dan pengangkutan gas bumi melalui pipa, serta lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) melalui digitalisasi. Tata kelola penetapan dan reviu tarif toll-fee untuk kegiatan pengangkutan gas bumi melalui pipa yang lebih transparan, wajar, akuntabel, dan fairness. Selain itu, pengawasan sektor gas bumi melalui pipa semakin modern dengan penerapan sistem digital terintegrasi. BPH Migas telah melahirkan regulasi terkait tata kelola di bidang gas bumi untuk mengedepankan kepentingan 3 (tiga) pilar, yaitu Pemerintah, Masyarakat, dan Badan Usaha. Untuk bidang Bahan Bakar Minyak (BBM), Wahyudi Anas terus mendukung kegiatan pengawasan dan pendistribusian BBM subsidi dan kompensasi negara yang semakin tepat sasaran, tepat volume, dan tepat manfaat pada masyarakat. Di samping itu, Ia berperan dalam memastikan capaian target BBM Satu Harga yang sampai dengan tahun 2024 sebanyak 583 penyalur, dan berkontribusi meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) atas kegiatan hilir migas yang 4 (empat) tahun terakhir melebihi target yang ditetapkan Pemerintah.