Penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Sumatera Barat berangsur pulih pasca bencana banjir dan longsor. Penambahan tangki mobil BBM sebanyak 17 unit dikerahkan untuk mempercepat proses pemulihan, terutama di daerah terdampak bencana.
Anggota Komite BPH Migas Bambang Hermanto dalam kunjungan lapangan di Padang, Sumatera Barat, Selasa (2/12/2025) mengungkapkan, pasokan BBM dan pendistribusian BBM pasca bencana dalam keadaan cukup. Meski mengalami kendala akibat longsor dan jalan putus di jalur Padang Panjang-Sicincin yang merupakan jalan utama distribusi BBM, namun penyaluran tetap dapat dilakukan melalui rute alternatif dengan waktu tempuh lebih lama.
“Meskipun jalan yang biasa kita lalui untuk mendistribusikan BBM tersebut putus total, kita masih bisa menggunakan jalur alternatif yang lain, walaupun harus ditempuh dengan tambahan waktu kurang lebih 5 jam. BPH Migas ingin memastikan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di daerah ini aman dan lancar agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya,” ujar pria yang biasa disapa Baher.
Baher memaparkan bahwa untuk mempercepat pemulihan distribusi BBM di wilayah terdampak bencana, PT Pertamina Patra Niaga telah menambah 17 tangki mobil BBM yang masing-masing berkapasitas 16 kiloliter (KL).
“Demi memenuhi kebutuhan masyarakat, berdasarkan laporan Pertamina Patra Niaga, telah dilakukan penambahan 17 tangki mobil BBM dan untuk wilayah Pasaman yang jalannya sempat terputus akibat longsor, PT Pertamina Patra Niaga telah berhasil mengirimkan BBM sebanyak 8 kiloliter pada Senin (1/12/2025) dan 16 KL pada Selasa (2/12/2025),” jelasnya.

Untuk Sumatera Barat, empat jalur distribusi BBM yang mengalami gangguan akibat bencana adalah jalan nasional Bukit Tinggi-Pasaman di Agam, jalur Lolo-Surian di Solok, jalur Padang Panjang-Sicincin di Padang Pariaman, serta Pesisir Selatan. Kecuali Padang Panjang-Sicincin, jalan lainnya sudah dapat diakses kendaraan.
Dalam kegiatan lapangan untuk memantau ketersediaan dan distribusi BBM, Baher juga mengunjungi lokasi terdampak bencana di Batu Busuk, Padang, serta SPBU modular di wilayah tersebut.
“Sesuai pantauan lapangan, antrian di SPBU memang ada, tetapi semuanya bisa terisi dengan lancar dan kami pastikan ketersediaan BBM di wilayah Padang normal dan tetap terjaga,” tambahnya.
Untuk mendukung pemulihan distribusi BBM di wilayah terdampak, BPH Migas memberikan relaksasi kepada Pertamina Patra Niaga untuk melakukan pengalihan alokasi BBM antarkabupaten/kota.
“Keleluasaan untuk mengatur alokasi beberapa SPBU yang dianggap perlu. Oleh karena itu, kepada masyarakat di Padang, kami mengimbau untuk tetap tenang dan menggunakan BBM sesuai dengan kebutuhan,” tuturnya.
Sales Area Manager Sumatera Barat PT Pertamina Patra Niaga Fakhri Rizal Hasibuan menyampaikan, relaksasi alokasi BBM antarkabupaten/kota ini diperlukan karena adanya perpindahan jalur kendaraan yang semula mayoritas melewati jalan utama, kini harus melintasi jalur alternatif.
“Ada kemungkinan pergeseran demand (permintaan) di mana konsumsi akan meningkat di jalur yang bisa dilalui kendaraan. Bukan penambahan kuota, tapi cukup memindahkan alokasi BBM antarkota atau kabupaten, namun tetap di provinsi yang sama,” pungkasnya.