Sleman – Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa beserta Tim didampingi oleh Sales Area Manager (SAM) D. I Yogyakarta Pande Made Andi S. dan SBM Hendra meninjau langsung Pertashop di Jalan Dusun Grogol, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman, D. I Yogyakarta, Kamis (03/09/20).
PIC Pertashop dari Pertamina Retail Yogyakarta Bandi Susilo mengatakan bahwa penjualan dimulai 30 Juni 2020 dan setelah 3 bulan berjalan, penjualan saat ini rata-rata 600 liter. Sedangkan pada kondisi hari libur atau weekend bisa mencapai 1 – 1,2 KL. “Sharing kerja sama dengan mitra saat ini apabila disepakati direncanakan akan diberikan Margin Rp. 850 Liter dibagi sesuai skema kerja sama” ucap Bandi.
Sales Area Manager (SAM) D.I Yogyakarta Pande Made Andi mengatakan bahwa terkait peluang usaha Pertashop, Program Pertashop merupakan kemitraan antara PT. Pertamina (Persero) selaku Badan Usaha penyedia BBM dengan Pemerintah Desa untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat desa untuk mendapatkan akses BBM sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat di sekitar desa tersebut.
Permodalan dan operasional kisaran 400 jt (untuk peralatan Rp. 300 Jt dan biaya lainnya Rp. 100 Jt), keuntungan Mitra Rp. 500.000,-an perhari x 30 hr x 12 bln = Rp. 180 Jt/Tahun, artinya dalam waktu 2,5 Tahun estimasi telah tercapai BEP (break event point), detailnya tentu harus dipotong overhead. “Dengan omset penjualan 1 KL/hari, Pertashop ini bisa menjadi percontohan,” ujar Ifan sapaan akrab M.Fanshurullah Asa
“Ini gambaran riil bahwa bisnis ini sangat potensial, kisaran 2,5 Tahun bisa kembali modal, sedangkan SPBU saja nilai investasi mencapai 10 M, perlu 10 tahun baru bisa mencapai BEP”, tambah Ifan.
Sehari sebelumnya Tim BPH Migas juga meninjau langsung Pertashop yang berada di Desa Ngluwar Kab. Magelang yang berjarak 6 km dari SPBU terdekat, dimana Pertashop tersebut mampu menjual BBM Pertamax 1,2 KL/hari.