JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan kerja ke Surabaya. Selain ke Pertamina Region V, untuk melihat sejauhmana persiapan Pertamina untuk kelancaran pendistribusian BBM Bersubsidi selama bulan puasa dan Idul Fitri, kunjungan kerja juga dilakukan ke Institut Sepuluh November (ITS).
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Dr. Ibrahim Hasyim, mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan oleh Pertamina sudah cukup memadai. “Kami harapkan dalam implementasi operasionalnya bisa berjalan lancar sesuai dengan pengalaman-pengalaman tahun lalu,” jelas Ibrahim belum lama ini.
Sementara itu, menurut GM Pertamina Region V, sesuai dengan pengalaman-pengalaman tahun-tahun yang lalu selama bulan puasa memang peningkatan kebutuhan konsumsi BBM selalu terjadi. “ Oleh karena itu dilakukan pengendalian operasi dan pendistribusian selama bulan puasa terutama pada hari menjelang Hari Raya Idul Fitri,” tandasnya. Setelah mengunjungi Pertamina Region V, kunjungan dilanjutkan ke ITS Surabaya. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka untuk mengetahui perkembangan terkait dengan rancangan disain container untuk pengangkutan Gas dan BBM ke lokasi terpencil. Menurut Ibrahim, yang saat itu bertemu langsung dengan Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho dan Firmanto Hadi ST, M.Sc, mengatakan bahwa penelitian untuk container angkut gas masih dalam proses.
“Sedangkan container BBM untuk lokasi terpencil masih memerlukan pengujian penggunaan jenis material,” ujarnya.
Keperluan untuk mengetahui penelitian pengangkutan BBM, sambung Ibrahim dimaksudkan untuk melihat kemungkinan penggunaannya pada distribusi BBM ke wilayah terpencil, terutama diakibatkan oleh semakin berkembangnya pembangunan perekonomian di Pulau-pulau akibat dari kemajuan pemekaran wilayah menjadi Kabupaten.
“Beberapa hal telah di diskusikan dalam rangka finalisasi disain Container sehingga memudahkan dalam pengoperasian pengangkutan di lokasi terpencil,” pungkasnya