Palembang – Anggota Komite BPH Migas, Ir. H. Ahmad Rizal, MH., FCBArb. melaksanakan sekaligus memimpin langsung kegiatan Koordinasi Penyediaan dan Pendistribusian BBM serta updating infrastruktur BBM di Wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kegiatan koordinasi ini dilaksanakan bersama dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Ilir beserta Pimpinan SKPD yang ada di Kabupaten Ogan Ilir, Hiswana Migas, dan PT. Pertamina (Persero) MOR II.
Ahmad Rizal menyampaikan data-data terkait kegiatan penyediaan dan pendistribusian BBM di wilayang Kabupaten Ogan Ilir kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Ilir antara lain :
- Terdapat 1 APMS dan 7 SPBU yang melayani penyaluran BBM di Kabupaten Ogan Ilir.
- Data terkait realisasi dan kuota BBM JBT Tahun 2015 s.d. Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan dan khususnya Kabupaten Ogan Ilir. Tahun 2015 mendapatkan kuota sebesar 33.343 KL dengan realisasi sebesar 75.87%, Tahun 2016 mendapatkan kuota sebesar 23.517 KL dengan realisasi sebesar 87.26%, dan sampai dengan Agustus 2017 mendapatkan kuota sebesar 23.163 KL dengan realisasi sebesar 70.01%.
- Data terkait realisasi dan kuota BBM JBKP Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015 s.d. Agustus 2017. Tahun 2015 mendapatkan kuota sebesar 40.762 KL dengan realisasi sebesar 76%, Tahun 2016 mendapatkan kuota sebesar 33.030 KL dengan realisasi sebesar 74%, dan mendapatkan kuota sebesar 29.943 KL dengan realisasi sebesar 33%.
- Hanya terdapat 1 penyalur yang tidak menyalurkan BBM JBKP di Kabupaten Ogan Ilir dari total 8 penyalur yang ada.
- Pada progress awal, terdapat 2 lokasi BBM satu harga yaitu Nibung, Musi Rawas Utara (target awal November 2017), dan Lalan, Musi Banyuasin (target awal 2018), namun pada progress 54 penyalur BBM Satu Harga tahun 2017 (update Pertamina tanggal 15 September 2017) mengalami perubahan sehingga tidak direncakanannya penambahan lokasi bbm satu harga di Provinsi Sumatera Selatan.
Terjadi kekhawatiran akan kelangkaan dari masyarakat Kabupaten Ogan Ilir akan BBM jenis Premium, namun jika dihadapkan dengan data realisasi yang ada Kabupaten Ogan Ilir memang rata-rata hanya menghabiskan sebanyak 75% dari kuota yang diberikan. Pihak Pertamina memberikan keterangan bahwa terjadi peru
bahan pola konsumsi BBM di masyarakat saat disparitas antara BBM Premium dan Pertalite hanya berkisar 100 – 200 Rupiah per liternya yang mengakibatkan masyarakat lebih cenderung memilih Pertalite untuk dikonsumsi kendaraannya dikarenakan kualitas BBM yang lebih baik.
“Untuk menanggulangi kebutuhan akan BBM di Kabupaten Ogan Ilir, akan ada penyalur baru yang sudah siap untuk mendukung program Sub Peyalur BPH Migas dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat” ungkap Anggota Komite BPH Migas, Rizal.
Harapannya adalah koordinasi yang dilakukan ini dapat mengumpulkan permasalahan-permasalahan yang ada untuk dicari solusi yang paling baik, karena atas nama keadilan seluru masyarakat baik yang berada di Kabupaten Ogan Ilir maupun di seluruh wilayah NKRI harus terpenuhi kebutuhannya dalam bidang energi.