BPH Migas Resmikan Penyalur BBM 1 Harga di Teluk Bintuni
Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menggandeng PT Pertamina (Persero) terus berupaya merealisasikan Program Satu Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia.
Guna mewujudkan program tersebut, BPH Migas dan Pertamina terus menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) disejumlah wilayah 3T, yaitu terdepan, terpencil dan terluar yang tersebar di penjuru tanah air.
Anggota Komite BPH Migas Marwansyah Lobo Balia menuturkan, Peresmian SPBU-N dengan nomor terdaftar 88.983.03 ini merupakan peresmian SPBU ke 14 di tahun 2018. Ia juga mengungkapkan, pada tahun ini pihaknya menargetkan bakal meresmikan sebanyak 73 penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia dengan rincian 67 penyalur oleh PT Pertamina dan 6 penyalur PT AKR Corporindo, Tbk.
“(SPBU-N) Bintuni ini merupakan yang ke-14 di Papua, tahun ini. Target kita ada 73 di seluruh Indonesia sampai akhir tahun ini,” katanya dalam sambutan.
Lobo Balia menjelaskan, BPH Migas adalah badan yang mempunyai fungsi untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi BBM yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.
Ia menambahkan, ke depan sektor hilir akan mulai semakin digenjot produktifitasnya, mengingat antara jumlah pasokan di hulu dan jumlah produksi di hilir terdapat gap yang terbilang cukup jauh.
“Tampaknya, hilirnya akan lebih banyak, sebab, sekarang konsumsi BBM kita saja sudah 1,8 juta barel per hari. Sementara produksi hulu hanya mampu menyediakan sebesar 600 ribu barel,” imbuh dia.