BPH Migas Dorong Pemanfaatan Jargas bagi Sektor Kesehatan

Peningkatan pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat terus didorong di berbagai sektor, salah satunya di sektor kesehatan. Pemanfaatan jaringan gas bumi (jargas) di sektor pelayanan kesehatan dapat menghemat biaya operasional.

Hal ini disampaikan Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Wahyudi Anas saat mengunjungi Rumah Sakit (RS) Panti Wilasa Citarum, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/6/2025).

“Hari ini kita meninjau dan memastikan penyaluran jargas untuk dimanfaatkan di sektor layanan masyarakat di Rumah Sakit dapat berjalan dengan lancar dan baik,” ucapnya.

Wahyudi menambahkan, dalam kurun waktu satu bulan, pemakaian jargas untuk pelayanan kesehatan di RS Panti Wilasa Citarum dapat menghemat biaya operasional yang signifikan.

“Pemanfaatan gas bumi untuk Rumah Sakit ini bisa mendorong dan memberikan efisiensi kurang lebih 36% dari konsumsi menggunakan LPG (Liquefied Petroleum Gas) non subsidi,” imbuhnya.

Jargas di rumah sakit dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur dalam membuat makanan bagi pasien serta laundry. “Semoga pemanfaatan gas bumi di sektor kesehatan dapat berjalan terus dan dapat ditingkatkan ke depannya,” harapnya.

Selain mengunjungi RS Panti Wilasa Citarum, Wahyudi juga mengunjungi pelanggan jargas untuk sektor rumah tangga di komplek perumahan Tlogosari, Kota Semarang. Menurutnya, perkembangan jargas rumah tangga di kawasan Kota Semarang saat ini mencapai 14.099 sambungan rumah tangga (SR) dengan total konsumsi gas bumi sekitar 2,9 juta meter kubik per tahun.

“Dalam kesempatan ini, kita memastikan perkembangan jaringan gas mandiri yang dikelola oleh PT. PGN, Tbk di wilayah Kota Semarang, saat ini terhitung sebanyak 3.419 SR dan untuk jargas APBN kurang lebih 10.680 SR,” ungkapnya.

Pemanfaatan gas bumi di rumah tangga sebagai bahan bakar memasak memberikan kenyamanan bagi masyarakat, di samping harganya yang kompetitif.

“Semoga manfaat pembangunan jargas untuk sektor masyarakat, baik Rumah Tangga dan/atau Pelanggan Kecil, semakin berkembang dan dapat mendukung program pemerintah dalam kemandirian energi di sektor minyak dan gas bumi,” pungkasnya.

Kegiatan pengawasan gas bumi ini turut dihadiri oleh Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi dan Area Head PT. PGN, Tbk Semarang Sugianto Eko Cahyono.

Pemantauan SPBU di Boyolali dan Kendal

Pada hari Selasa-Rabu (4-5/6/2025), BPH Migas juga melakukan pemantauan terhadap pasokan dan distribusi BBM di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Boyolali dan Kendal, Jawa Tengah. Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi menuturkan monitoring dilakukan untuk memastikan pasokan dan distribusi BBM subsidi dan kompensasi berjalan lancar dan tidak ada kendala.

“Kami juga melakukan evaluasi terhadap ketaatan dari pihak manajemen atau pengelola SPBU dalam menyalurkan BBM subsidi dan kompensasi,” ucapnya.

Dari hasil pemantauan lapangan, Iwan mendapati pemanfaatan BBM subsidi dan kompensasi yang menggunakan Surat Rekomendasi perlu dibenahi. Perbaikan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan BBM.

“Ini perlu dilakukan pengaturan dan penertiban lebih lanjut, sehingga ke depan kita bisa mengurangi atau meminimalisir indikasi penyalahgunaan BBM tersebut,” tegasnya.

Iwan mengharapkan kepada badan usaha penugasan ikut mengawasi pendistribusian BBM subsidi dan kompensasi hingga sampai ke masyarakat yang berhak.

“Tentunya, kami berharap rekan-rekan di Pertamina Patra Niaga juga bisa ikut membantu dalam kegiatan pengawasan distribusi BBM subsidi dan kompensasi ini, supaya tidak ada lagi penyimpangan dan penyalahgunaan,” ujarnya.

Kegiatan pengawasan BBM di Jawa Tengah ini turut dihadiri oleh Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas dan Sales Branch Manager PT. Pertamina Patra Niaga Rayon VI Gas Semarang Raditya R. S. Djanegara.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

Leave a Reply

BERITA TERKAIT