Merauke: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyosialisasikan impelementasi subpenyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Merauke, Papua. Kehadiran sub penyalur diharapkan akan mampu mempercepat implementasi BBM satu harga secara nasional.
“Tugas kami sebenarnya memastikan bagaimana BBM itu sampai kepada masyarakat di manapun mereka berada,” kata Anggota Komite BPH Migas, Lobo Balia dalam acara Sosialisasi Implementasi Sub Penyalur Dalam Rangka Percepatan Penerapan BBM 1 Harga Secara Nasional di Swissbel Hotel Merauke, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Rabu, 10 Oktober 2018.
Untuk memastikan distribusi BBM, BPH Migas berkoordinasi langsung dengan BUMN Pertamina. Namun, untuk mewujudkan pemyampaian BBM, BPH Migas juga melibatkan penyalur BBM.
“Penyalur itu istilah sebenarnya titik terang terakhir BBM kepada pengguna terakhir, bagi masyarakat, yaitu SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum),” tandasnya.
Selain penyalur, BPH Migas juga mendorong terbentuknya subpenyalur BBM. Khususnya di daerah-daerah yang belum terjangkau penyalur BBM.
Kepala Subdirektorat Pengaturan BBM BPH Migas, I Ketut Gede Aryawan mengatakan sub penyalur BBM merupakan perwakilan dari sekelompok konsumen pengguna jenis BBM tertentu di daerah-daerah yang tidak terdapat penyalur BBM. Mereka hanya menyalurkan BBM khusus kepada anggotanya dengan kriteria yang ditetapkan peraturan BPH Migas nomor 6 tahun 2015.
Namun, Ketut mengatakan subpenyalur BBM tidak berorientasi bisnis, “Konsep dasarnya itu sistem titip-beli, bukan sistem bisnis. Itu yang harus dipahami,” tandasnya.
BPH Migas terus mendorong tumbuhnya subpenyalur di daerah-daerah yang tergolong 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dengan demikian diharapkan program BBM satu harga yang dicanangkan pemerintah bisa diimplementasikan dengan cepat dan merata.
“Hal ini juga bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan BBM dengan harga yang pantas,” tegasnya.
Setelah sosialisasi terkait Sub Penyalur, BPH Migas juga mengadakan Coaching Clinic kepada para peserta untuk memberikan pemahaman, dan edukasi terkait administratif, tata aturan, kendala yang akan dihadapi serta solusi apa saja yang dapat menjadi jawaban bagi stakeholder dalam mewujudkan sub penyalur.
artikel asli : https://www.medcom.id/ekonomi/energi/zNAL0MwK-bph-migas-dorong-terbentuknya-sub-penyalur-bbm