Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) terus memantau dan mengawal pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) untuk memastikan bahwa ketersediaan dengan satu harga sampai ke tangan masyarakat pada waktu pasca Natal dan menjelang tahun baru 2018. Dalam hal ini Anggota Komite BPH Migas M. Lobo Balia meninjau langsung penyediaan dan pendistribusian BBM pada pasca Natal dan Tahun Baru 2018 di Sorong yang di dampingi oleh Tim Monitoring dari BPH Migas.
“Badan Pengaturan Hilir Minyak dan akan terus melakukan pemantauan dan Monitoring usai Natal dan menjelang Tahun Baru 2018, agar pasokan BBM aman dan lebih menyentuh pada masyarakat”. Kata Lobo Balia dalam kunjungannya ke Terminal BBM kota Sorong siang tadi.(28/12).
Untuk menjalankan amanah Peraturan Menteri ESDM No 36 tahun 2017 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu secara Nasional, Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) terus melakukan pemantauan dan Monitoring usai Natal dan menjelang Tahun Baru 2018. Terfokus pada daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal.
BBM satu harga ini merupakan perwujudan UU Nomer 22 Tahun 2001 yang mana amanatnya harus dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran penyaluran BBM. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. “Di Sorong persediaan BBM aman hingga 6 hari kedepan”. Ungkap Isak Rumadas Kepala Terminal BBM Sorong.
Dia juga mengungkapkan antisipasi pendistribusian BBM pasca Natal dan menjelang Tahun baru 2018 agar tidak terjadi kelangkaan di bentuk satgas dan penambahan operasional kerja karyawan. Senada dengan hal tersebut Chandra Dion sales exekutif Pertamina Papua Barat menuturkan bahwa secara keseluruhan pendistribusian BBM di Papua barat tidak ada kelangkaan untuk menghadapi tahun baru 2018.