BPH Migas Lakukan Pengawasan BBM Se Indonesia

Suasana Menjelang Natal dan Tahun Baru merupakan hal rawan dalam kebutuhan bahan bakar ditengah masyarakat dan merupakan momentum dimana suasana ketersediaan BBM yang ada dan dianggap cukup bisa mnjadi langka walaupun tidak seketika itu bisa terjadi akibat berbagai faktor bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan secara nasional dan dapat merugikan pemerintah serta terganggunya aktifitas bisnis masyarakat untuk itu hal itu BPH MIGAS melakukan monitoring keseluruh tempat yang strategis dianggap dapat mempengaruhi hal yang buruk dalam ketersediaan BBM di Seluruh Indonesia, Karena hal ini dianggap penting dan dikhawatirkan terjadi gejolak dan menimbulkan suasana yang tidak diinginkan langkah ini dapat dijadikan sebagai efisiensi bertindak dan melakukan secara cepat dan tepat bagi Pertamina agar ketersediaan BBM ditengah masyarakat tidak terganggu dan diharapkan mencukupi walaupun hari-hari besar hadir dapat mempengaruhi dimana kebutuhan BBM bagi masyarakat meningkat sehingga penyediaan kadang bertambah besar walaupun penambahan ketersediaan dilakukan kekhawatiran tidak mencukupi masyarakat sangat mempengaruhi yang semua itu dapat merugikan semua pihak,.untuk itu tim Monitoring terdiri dari beberapa unsur lembaga seperti staf Ahli DPR RI. Kementerian dalam negeri dan juga wartawan dan khususnya tim monitoring untuk Moswaren Sorong Selatan Papua Barat dipimpin saudara Dina Amari dari BPH MIGAS dalam melaksanakan tugas supaya ketersediaan yang ada tetap terpernuhi di wilayah Sorong Selatan tepatnya Moswaren.

Tim Monitoring 3T (tertinggal terluar dan terdepan) mengawasi langsung dipenyaluran di penyalur BBM tingkat satu sesuai harga resmi dan tidak menutup kemungkinan bergerak memonitoring ditingkat pengecer yang kadang harga bisa dianggap berbeda dan kalo pun itu terjadi disesuaikan dengn kondisi dilapangan kesemua itu agar tepat sasaran dan pelayanan pun dapat terlaksana sesuai yang diharapkan salah satu penugasan itu dilaksanakan diMoswaren sekitar 230 KM dari sorong ibu kota Papua Barat.

“Sedangkan untuk distrik Moswaren sendiri yang sekarang ini ia menyalurkan premium dan solar subsidi,” ujar Daud Kalambia Asisten SR retail Region VII Pertamina memulai obrolan dan memaparkan kondisi real yang terjadi dilapangan tapi Selain itu juga mereka tidak menutup kemungkinan melayani seperti dexlite dan pertalite yg telah di mulai tapi masih disesuaikan kebutuhan dan permintaan walaupun itu telah diperkenalkan, tapi itu tidak dominan, yang dominan itu tetap Solar Subsidi dan Premium, karena memang masyarakat dipapua khususnya Moswaren agak dibilang awam akan hal itu, dan awalnya pertalite itu mereka pikir adalah bensin yang telah dicampur karena blom biasa, bensin campur itu biasanya keliatan berwarna hijau,” ujarnya menambahkan penjelasan awal respon dan tanggapan masyarakat moswaren terhadap pertalite.

Anggapan seperti itu perlahan terkikis habis ditengah masyarakat Moswaren karena pertalite ini dalam segi pemakaian untuk mesin dianggap cukup bagus.

Walaupun masyarakat telah menjurus kesitu dan hal itu dexlite dan pertalite telah diperkenalkan oleh CV Rangga Putra Papua no 869841 APMS (agen Premium Minyak dan Solar) sebagai mitra Pertamina yang ada selama ini.

Dexlite dan pertalite sudah ada dan hadir ditengah masyarakat moswaren dan sekitarnya tapi tidak dominan dan kalo ada itu pun atas permintaan masyarakat dan bisa dipesan ke pertamina, “ Ujar Daud menambahkan.

Wilayah penjualan Solar Subsidi Premium dan Pertalite itu yang kira-kira 40 , 30 km dari sini SPBU mini daerah sorong selatan sedangkan yang satunya menjual pertalite solar bersubsidi dan premium itu sudah termasuk lima daerah yang ada disekitar wilayah moswaren salah satunya adalah distrik Teminabuan, Ujar Yance Homer Kepala distrik Moswaren menjelaskan detailnya.

 

Sumber : Indostreetnews

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

BERITA TERKAIT