Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendapatkan tugas khusus dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk mengamankan pasokan BBM, Gas LPG, dan listrik selama Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Penugasan untuk mengamankan pasokan BBM, Gas LPG, dan listrik kepada BPH Migas ini merupakan kali kedua setelah Hari Raya Idul Fitri lalu. Sebagaimana diketahui bersama, BPH Migas sebelumnya hanya berwenang pada sektor Minyak dan Gas Bumi maka sekarang memiliki cangkupan sektor lebih luas.
Adapun yang menjadi lokasi tujuan monitoring 3T tersebut adalah : 1) Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat; 2) Labuhan Badas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat; 3) Wangi Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara; 4) Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara; 5) Nusa Penida, Klungkung, Bali; 6) Ra’as, Sumenep, Jawa Timur; 7) Simanggiris, Nunukan, Kalimantan Utara; 8) Morotai Utara, Morotai, Maluku Utara; 9) Moswaren, Sorong Selatan, Papua Barat; 10) Supiori, Kepulauan Aruri, Papua; 11) Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat; dan 12) Ambon, Maluku.
Menanggapi tugas tersebut, maka Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa langsung menginstruksikan kepada seluruh karyawan BPH Migas agar melakukan pantauan dan kontrol langsung dilapangan selama 22 hari masa penugasan pada setiap titik wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Puring Kencana adalah salah satu fokus program 3T pemerintah agar terjadi BBM satu harga di daerah tersebut. Tim Monitoring terdiri dari perwakilan BPH Migas, Kementerian Dalam negeri dan perwakilan dari DPR RI.
Perjalanan yang menguras keringat para sopir dengan medan jalan yang susah dilalui kendaraan biasa, untuk mengantarkan rombongan Tim Monitoring untuk sampai ke Puring Kencana dari Putussibau.
Selama perjalanan, rombongan merasakan kesulitan yang dialami masyarakat perbatasan selama ini, meskipun hanya dalam waktu yang singkat di Puring Kencana.
Program BBM satu harga untuk SPBU 3T itu disambut baik oleh masyarakat setempat. “Terima kasih Pak Jokowi atas program 3T yang di kawal oleh BPH Migas, dengan adanya SPBU itu kami masyarakat perbatasan merasa terbantu, karena selama ini kami membeli minyak dari Malaysia,” kata Sekretaris Camat Bojang Syafaruddin.
Ia sangat berharap program berkelanjutan agar masyarakat perbatasan di Puring Kencana juga bisa merasakan kemerdekaan sesungguhnya.
Tidak hanya itu, Efendi Sebagai Tokoh masyarakat di puring kencana juga berharap selain BBM, kedepan juga mesti ada program perbaikan jalan yang layak masuk ke perbatasan, dengan demikian akan memudahkan angkutan umum dapat dijangkau oleh masyarakat agar anak-anak Puring kencana bisa melanjutkan sekolah di negeri sendiri.
Khairil Anwar sebagai pemilik SPBU yang di kelola oleh Pertamina di puring kencana menegaskan SPBU akan di operasikan sore nanti setelah melengkapi kekurangan yang ada.
Harapannya dengan adanya SPBU ini bisa membantu warga agar menikmati program pemerintah BBM satu harga untuk daerah 3T.
Sumber: Indostreetnews