Jakarta — Realisasi Penyaluran dan Penyediaan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (P3JBT) hingga akhir November 2016 telah mencapai 13,001,465 kiloliter (KL) atau 80.4%.
Direktur Bahan Bakar Minyak (BBM) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Henry Achmad mengatakan, realisasi Minyak Tanah sampai dengan tanggal 30 Desember 2016 sebesar 490,278 KL atau 71.26% dari kuota sebesar 688 KL. Minyak Solar sebesar 12,516,488 KL atau 80,75% dari kuota sebesar 15,5 juta KL.
“BPH Migas memprognosa konsumsi BBM Subsidi hingga Desember 2016 hanya sebesar 14,135,760 KL atau 87.32%. Minyak Tanah (Kerosene) sebesar 532,566 KL, sedangkan Minyak Solar hanya terealisasi 13,603,194 KL. Artinya ada under sekitar 12.7% atau sebesar 2.052.240 KL,” ujar Henry di ruang kerjanya, Selasa (20/12/2016).
Menurut Henry, ada beberapa hal yang menyebabkan realisasi tahun 2016 diperkirakan under, diantaranya efektifitas pengawasan pendistribusian Jenis BBM Tertentu di masing-masing sektor pengguna.
“Selanjutnya adalah disparitas harga yang semakin kecil dan rendahnya harga BBM dunia, sehingga sebagian masyarakat mampu membeli BBM Non Subsidi dengan harga yang cukup terjangkau seperti Pertalite dan Dexlite,” ujar Direktur BBM.
Ditambahkan Direktur BBM, konsumsi BBM Khusus Penugasan pun diperkirakan under. Dirinya mengatakan, hingga akhir Desember 2016 realisasi BBM Khusus Penugasan dipronogsa hanya sebesar 82.83%.
“Dari alokasi kuota sebesar 13.000.000 KL, BBM Khusus Penugasan Premium hingga akhir November 2016 baru terealisasi 9,863,445 kl atau 75.87%. Hingga Desember 2016 konsumsinya diprognosa hanya sebesar 10,767,724 kl,” kata Direktur BBM.