Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Pasokan Energi Aman

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan pasokan energi yaitu BBM, LPG dan listrik aman menjelang libur Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Pemerintah bersama badan usaha terus memantau perkembangan pasokan energi untuk masyarakat agar tercukupi dengan baik.

Demikian hasil Rapat Koordinasi Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Periode Hari Raya Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, yang dipimpin Kepala BPH Migas Erika Retnowati selaku Ketua Posko Nasional Sektor ESDM. Hadir dalam video conference ini, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady BTP, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan, perwakilan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, BMKG, PT Pertamina (Persero), PT AKR, PT PLN (Persero), PT PGN, dan PT Jasa Marga.

“Kita monitor dari hari ke hari dan insyaAllah pasokan energi, baik BBM, LPG dan listrik aman. Demikian pula antisipasi bencana geologi selama masa libur Nataru juga terus dilakukan. Puncak arus mudik diperkirakan sekitar tanggal 23 Desember dan tanggal 28 Desember, di mana semua stok BBM, LPG dan jargas, serta infrastruktur juga telah kita siapkan,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Jumat (22/12/2023), seraya menambahkan pasokan energi di daerah-daerah yang masyarakatnya merayakan Natal, serta tempat-tempat wisata juga aman terkendali.

Erika menuturkan, berdasarkan hasil laporan dalam rapat koordinasi tersebut, konsumsi BBM dan LPG pada libur Nataru ini diperkirakan tidak setinggi tahun 2022 di mana masyarakat banyak yang bepergian setelah lama tidak dapat beraktivitas dengan bebas akibat pandemi Covid-19.

“Konsumsi energi terutama BBM diperkirakan sedikit di bawah tahun 2022 karena tahun lalu masyarakat mungkin euforia setelah pandemi, jadi banyak yang memilih bepergian ke luar rumah, baik itu ke rumah sanak keluarga ataupun berlibur ke tempat wisata. Kita monitor terus kondisinya seperti apa dari hari ke hari. Semoga aman terus,” paparnya.

Erika mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan seluruh stakeholder dalam mendukung kelancaran pasokan energi selama periode Nataru tahun ini.

“Terima kasih banyak atas dukungannya, baik dari Ditjen Migas, Badan Geologi, Pertamina, PGN, PLN, AKR, BMKG, juga Jasa Marga yang terus memonitor pasokan energi selama libur Nataru. Semoga kita semua diberikan kemudahan dan kesehatan yang baik dalam melaksanakan tugas ini, lancar hingga akhir tahun dan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” ungkap Erika.

Hal senada dikemukan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji. “Saya mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan Tim Posko ini dan semuanya terkontrol dengan baik. Tetap semangat menjalankan tugas,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam laporannya mengatakan, coverage days BBM baik subsidi maupun non subsidi, serta LPG aman yaitu rata-rata 18 hari. Realisasi harian penjualan BBM baik subsidi maupun non subsidi mengalami kenaikan 3,1%. Sedangkan, untuk LPG, mengalami penurunan sekitar 2%.

Untuk Solar, diperkirakan terjadi kenaikan kebutuhan karena peningkatan frekuensi truk-truk yang mengangkut logistik sebelum nantinya ada larangan melintas di jalur-jalur tertentu selama libur Nataru.

Sebagai upaya mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM, Pertamina telah menyiapkan layanan dan fasilitas tambahan yaitu SPBU Siaga di jalur lintas, daerah wisata, daerah konsentrasi Natal dan Tahun Baru. Selain itu, SPBU Siaga di jalur tol, armada motoris, SPBU kantong, serta SPBU modular.

Dalam video conference ini, MOR I-VIII PT Pertamina Patra Niaga, serta PT AKR menyampaikan paparan kondisi pasokan BBM dan LPG di wilayahnya. Hal yang sama juga dilakukan PT PLN yang memaparkan kondisi kelistrikan, di mana pasokan listrik dalam kondisi aman. PT PGN juga menyampaikan kesiapan pasokan gas untuk rumah tangga, industri, serta transportasi umum.

Sementara untuk antisipasi kebencanaan geologi, terus dilakukan pemantauan oleh Badan Geologi. Kepala PVMBG Hendra Gunawan menjelaskan, terdapat 3 gunung yang masuk level siaga yaitu Gunung anak Karakatau, Gunung Merapi dan Gunung Semeru. Sebanyak 21 gunung masuk level waspada, serta 44 gunung lainnya masuk kategori normal.

Sedangkan gunung-gunung yang sering menjadi tujuan wisatawan, meski statusnya normal, tetap dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga jarak aman sesuai rekomendasi PVMBG.

Untuk mempermudah masyarakat memantau perkembangan status gunung api, dapat mengakses portal Mitigasi Bencana Geologi atau portal MBG. “Kami telah meluncurkan portal mitigasi bencana geologi melalui website http://www.bgl.esdm.go.id atau http://www.vsi.esdm.go.id. Di situ juga ada status gunung, jadi masyarakat bisa memanfaatkan,” ucap Hendra.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

Leave a Reply

BERITA TERKAIT