Konferensi Pers Penutupan Posko Nasional ESDM Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Ibnu Fajar : Selama Perjalanannya Relatif Aman

Jakarta – Komite BPH Migas, Muhammad Ibnu Fajar bersama perwakilan dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Badan Geologi Kementerian ESDM, PT. Pertamina (Persero), PT. AKR Corporindo Tbk. dan PT. PLN menyelenggarakan konferensi pers penutupan Penutupan Posko Nasional ESDM Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 bertempat di Gedung BPH Migas di bilangan Tendean Jakarta Selatan.

Sesuai instruksi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang menunjuk Kepala BPH Migas sebagai Koordinator Posko Nasional ESDM untuk Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018 sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 4358 K/73/MEM/2017 tanggal 19 Desember 2017 tentang Tim Posko Nasional Energi dan Sumber Daya Mineral dalam Rangka Koordinasi dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak, Gas, Listrik, dan Antisipasi Kebencanaan Geologi untuk Mengamankan Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

BPH Migas tidak hanya mengkoordinasikan terkait penyediaan dan pendistribusian BBM saja, tetapi juga mengkoordinasikan seluruh sektor ESDM lainnya yaitu kelistrikan, LPG, BBG, Objek Vital sektor Migas termasuk juga pemantauan potensi bencana (Geologi).

Posko Nasional ESDM telah berjalan 22 hari sejak 18 Desember 2017 dan berakhir pada tanggal 8 Januari 2018.

Selain adanya Posko Nasional ESDM di kantor BPH Migas, Kementerian ESDM bersama BPH Migas, PT Pertamina (Persero), dan PT. AKR Corporindo telah melakukan monitoring lapangan di TBBM, beberapa penyalur SPBU, Pelabuhan Penyeberangan (ASDP), jalur tol rawan macet dan jalur reguler yang berpotensi terjadi kekurangan pasokan BBM hingga monitoring lapangan di wilayah 3T untuk memastikan kondisi pasokan ketersediaan dan penyaluran BBM.

Pemantauan Lapangan dilakukan di:

25 wilayah/lokasi/titik yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTT, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

19 wilayah 3 T yang tersebar di wilayah :

  1. Kec. Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
  2. Labuhan Badas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
  3. Wangi Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara
  4. Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara
  5. Nusa Penida, Klungkung, Bali
  6. Kec. Wawoni Barat, Kepulauan Konawe, Sulawesi Tenggara
  7. Ra’as, Sumenep, Jawa Timur
  8. Kec Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Kalimantan Utara
  9. Morotai Utara, Morotai, Maluku Utara
  10. Kab. Jepara, Karimun jawa, Jawa Tengah
  11. Moswaren, Sorong Selatan, Papua Barat
  12. Kec Simanggaris, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara
  13. Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat
  14. Supiori, Distrik Kepulauan Aruri, Papua
  15. Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara
  16. Liang, Kep. Banggai, Sulawesi Tengah
  17. Seram Bagian Barat, Maluku
  18. Kayoa Barat, Halmahera Selatan, Malut
  19. Moswaren, Sorong Selatan, Papua Barat

Selama kegiatan posko Nasional ESDM dilaksanakan, beberapa informasi yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:

  1. Sektor BBM dan LPG
  2. Kondisi penyediaan dan pendistribusian BBM secara Nasional masih berlangsung normal.
  3. Tidak terdapat kendala dalam penyediaan dan pendistribusian BBM selama posko Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018. Terdapat kejadian khusus yaitu:

 Terjadinya kemacetan di beberapa titik di wilayah Puncak, Tol Jagorawi, Tol Cikampek dan Tol Cipali pada H-2 dan H+1 Natal serta H-3 s.d H+1 Tahun Baru. Sebagai tindak lanjut terdapat kantong BBM, Mobil tangki dispenser, dan KiosK Pertamax di beberapa titik rawan kemacetan.

 Terjadi kebakaran pada:

– Truk tangki BBM di SPBU 34.12610, Jagakarsa (tanggal 29 Desember 2017 pukul 23.45 WIB)

– SPBU 54.80149 di Monang-Maning, Denpasar, Bali (tanggal 1 Januari 2018 pada pukul 11.15 WITA).

SPBU 34.12610 dan SPBU 54.80149 untuk sementara dihentikan operasionalnya sampai semua kondisi sarfas dinyatakan aman dan layak operasi oleh pihak teknis dan HSSE. Terdapat SPBU terdekat dalam radius 1-3 KM yang bisa melayani kebutuhan masyarakat.

– Truk tangki BBM bermuatan Pertamax 8 KL dan Pertalite 8 KL terbakar di KM 51 Tol Cikampek arah Jakarta (tanggal 6 Januari 2018 pukul 19.00 WIB)

– Truk tangki BBM bermuatan Pertalite 16 KL di Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah (tanggal 6 Januari 2018 pukul 00.30 WITA).

Sebagai tindak lanjut sudah ada penggantian supply dari truk tangki BBM lainnya.

 Terjadi kekosongan BBM di Kota Mamuju Sulawesi Barat tanggal 30 Desember 2017 dan 3 Januari 2018

Kekosongan terjadi karena keterlambatan kapal sandar dan cuaca ekstrim. Sebagai tindak lanjut, untuk mengisi kekosongan dilakukan

pengalihan ke jenis Gasoline lain (Pertalite dan Pertamax) dan meminta alih suplai dari TBBM terdekat.

 Sambungan pipa rendam di mesin pompa SPBU 54.61260, Sidoarjo pada tanggal 7 Januari 2018 pukul 14.30-18.30 mengalami kebocoran. Akibatnya sebanyak 3,7 ton BBM Jenis Pertalite hilang dan pemilik SPBU mengalami kerugian mencapai Rp 500 juta.

  1. Langkah-langkah yang telah dilakukan menjamin pendistribusian BBM ke masyarakat pada masa posko Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 adalah sebagai berikut:
  2. Pelayanan 24 jam di lembaga penyalur di wilayah rawan kemacetan
  3. Pembuatan 39 SPBU Kantong BBM di Penyalur wilayah rawan kemacetan
  4. Pengoperasionalan mobil dispenser sejumlah 9 buah yang ditempatkan di rest area dan wilayah lainnya.
  5. Penyediaan sejumlah 15 kiosk Pertamax PT. Pertamina (Persero) dalam kemasan yang ditempatkan pada di wilayah rawan kemacetan
  6. Penyiapan Pertamax Motor sebanyak 17 Unit.
  7. Koordinasi dengan berbagai pihak dan instansi seperti TNI, POLRI, Dinas Perhubungan dan Instansi lainnya dalam menjaga keamanan dan kelancaran penyaluran BBM.
  8. Cadangan Operasional BBM secara nasional selama masa posko Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018 rata- rata untuk BBM Jenis Gasoline 25,8 Hari; Gasoil 24,5 Hari; Kerosene 53,5 Hari dan Avtur 27,6 Hari. Sedangkan untuk cadangan harian LPG berada pada angka 17,2 Hari. (Data update sampai posko 7 Januari 2018)
  9. Selama masa posko Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018 terdapat peningkatan pendistribusian Jenis BBM Gasoline (Premium meningkat 12,5%, Pertamax meningkat 20,34%, Pertamax Turbo meningkat 0,76%) dan Avtur meningkat 0,83%. Serta adanya penurunan pendistribusian untuk jenis BBM Gasoil (Solar turun 25,27%, Pertamina Dex turun 12,73%, Dexlite turun 34,42%), Pertalite turun 0,09%, Kerosene turun 29,15. (Data update sampai posko 7 Januari 2018)
  10. Puncak realisasi BBM Jenis Bensin (Premium, Pertalite dan Pertamax) terjadi pada H-1 Natal (tanggal 24 Desember 2017) dan pada H-1 Tahun Baru (tanggal 31 Desember 2017), dengan realisasi Total Premium mencapai 647.343 KL; Pertalite 979.673 KL; Pertamax 433.986 KL dan Solar 1.044.237 KL. (Data update sampai posko 7 Januari 2018)
  11. Dibandingkan dengan masa Hari Raya Natal tahun 2016, pendistribusian BBM Premium dan Solar mengalami penurunan (Premium turun 27,01%; Solar turun 7,64%), sedangkan BBM Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo mengalami peningkatan (Pertalite meningkat 45,67%; Pertamax

meningkat 14,5%; Pertamax Turbo meningkat 52,22%). (Data update sampai posko 7 Januari 2018).

  1. LPG selama masa posko Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018 mengalami kenaikan demand sebesar 236 MT/day atau naik 1,01% dibandingkan normal.

Demand tertinggi produk LPG terjadi pada tanggal 28 Desember 2017 yaitu sebesar 25.226 MT dengan peningkatan sebesar 9% dari rata-rata normal 23.160 MT.

  1. Kejadian khusus dalam pendistribusian LPG

 Terjadi kelangkaan LPG 3KG di beberapa wilayah Kab. Padang Lawas, Sumatera Barat dan Kab. Ogan Ilir, Sumatera Selatan (27 Desember 2017), Kota Pekanbaru, Riau (29 Desember 2017), Kab. Temanggung (3 Januari 2018).

 Masih ditemukan restoran dan industri rumahan yang menggunakan LPG bersubsidi

  1. Telah dilakukan operasi pasar tabung LPG 3KG pada tanggal 18,19,20,21,26, dan 27 Desember 2017 di beberapa wilayah yaitu Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah dengan alokasi tabung 28.250 dan tabung yang terserap sebanyak 22.486.
  2. Sektor Ketenagalistrikan
  3. Secara Umum Kondisi Sistem Kelistrikan Nasional berada pada kondisi Aman Terkendali.
  4. Beban puncak nasional selama periode masa posko Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018 berada di bawah Daya Mampu Nasional. Beban puncak nasional tertinggi terjadi pada H+11 tanggal 5 Januari 2018 sebesar 33.269 MW dan Beban puncak nasional terendah terjadi pada H+7 tanggal 1 Januari 2018 sebesar 21.326 MW.
  5. Selama masa posko Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018 terdapat daerah yang mengalami kondisi defisit listrik yaitu Kalselteng pada tanggal 30 Desember 2017. Kondisi disebabkan oleh gangguan terhadap PLTU Pulang Pisau unit #1 dan #2 (2 x 42 MW) dan Excess Power Pembangkit MSW Tanjung unit #2 (20 MW). Akibatnya sistem Barito mengalami pemadaman bergilir. Pada tanggal 31 Desember 2017, secara berangsur-angsur pembangkit tersebut pulih kembali dan Sistem Barito tidak mengalami kondisi defisit.
  6. Terdapat beberapa wilayah yang sering mengalami status siaga yang yaitu Bangka, Sumsel Bengkulu Lampung (SBS) dan Kalselteng. Status siaga merupakan status dimana cadangan operasi lebih kecil dari pembangkit terbesar pada wilayah distribusi tersebut. Diperlukan perhatian lebih pada wilayah-wilayah yang masuk dalam kondisi siaga tersebut.
  7. Permasalahan yang terjadi di sektor ketenagalistrikan yaitu selama masa posko Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018:

– Terjadi gangguan pada tanggal 27 Desember 2017 terhadap kawat Saluran Udara Tegangan Menengah Penyulang RSK di Sistem Sorong karena korosi dan umur peralatan yang menyebabkan terganggunya PLTD Klaseman. Akibat gangguan jaringan dan pembangkit, menyebabkan system sorong mengalami pemadaman beberapa jam dan Sistem Sorong dapat normal kembali pada hari tersebut.

– Terjadi gangguan pada tanggal 30 Desember 2017 terhadap PLTU Pulang Pisau unit #1 dan #2 (2 x 42 MW) dan Excess Power Pembangkit MSW Tanjung unit #2 (20 MW). Akibat gangguan pembangkit tersebut, telah menyebabkan Sistem Barito (Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah) mengalami kondisi defisit dan Sistem Barito mengalami pemadaman bergilir. Pada tanggal 31 Desember 2017, secara berangsur-angsur pembangkit tersebut pulih kembali dan Sistem Barito tidak mengalami kondisi defisit.

– Terjadi gangguan Interbus Transformer/IBT-1 dan IBT-2 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Gandul dan PLTGU Muara Karang keluar dari sistem (trip) tanggal 2 Januari 2017. Akibat gangguan tersebut, menyebabkan terjadinya pemadaman listrik di sebagian wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Tangerang Selatan. Pada Pukul 11.21 WIB semua beban padam sudah kembali normal.

  1. Sektor Kebencanaan Geologi
  2. Adanya monitoring secara berkesinambungan terhadap Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Gunung Agung di Bali selama masa posko Natal dan Tahun Baru dengan Tingkat kegiatan level IV (Awas). Terjadi beberapa kali letusan. Rekomendasi teknis menghimbau wisatawan, pendaki atau pengunjung tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya
  3. Terdapat 18 Gunung api dengan Status WASPADA (G. Ili Lewotolok, G. Banda Api, G. Dempo, G. Bromo, G. Rinjani, G. Lokon, G. Soputan, G. Karangetang, G. Gamalama, G. Sangeangapi, G. Rokatenda, G. Ibu, G. Gamkonora, G. Semeru, G. Anak Krakatau, G. Marapi, G. Dukono, G. Kerinci) yang selama posko terus dilakukan pemantauan dan monitoring.
  4. Selama posko Nasional ESDM berlangsung, terdapat 8 kali terjadi gempa bumi. (Sulawesi Utara 3 kali, Papua 1 kali, Bengkulu 1 kali, Maluku 1 kali, Aceh 1 kali, dan Papua Barat 1 kali).

Periode 21 sd 29 Desember 2017 tercatat Gempa : 5,2 SR di Laut Maluku Tenggara Barat; 5,1 SR di Barat Daya Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara; 5,0 SR di Timur Laut Intan Jaya, Papua; 5,2 SR- 37 KM Timurlaut Parigimoutong-Sulawesi Tengah; 5,7 SR-19 KM Tenggara Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Semua Gempa yang terjadi tidak berpotensi atau mengakibatkan adanya gelombang Tsunami

Terkait Hal Tersebut KESDM merekomendasikan:

 Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD/BPBA. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

 Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil.

  1. Terjadi gerakan tanah sebanyak 101 kejadian di beberapa wilayah Indonesia. Terhadap adanya gerakan tanah yang terjadi tersebut telah diterbitkan beberapa rekomendasi teknis untuk mengatasi masalah yang terjadi.

Untuk selanjutnya, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pelaksanaan POSKO Nasional ESDM berikutnya adalah sebagai berikut:

  1. Pemenuhan kebutuhan BBM khususnya jenis Premium sesuai Kuota JBKP untuk mencegah antrian.
  2. Melanjutkan pelayanan ekstra serta peningkatan inovasi pelayanan penyediaan BBM, LPG, dan Listrik
  3. Meningkatkan Koordinasi dengan stakeholder di bidang Perhubungan
  4. Mensosialisasikan Nomor Kontak Posko untuk dapat diketahu kepada masyarakat
  5. Sosialisasi kepada masyarakat terkait level bencana dan radius jarak kebencanaan.

Secara umum nasional, pelaksanaan posko ESDM telah berlangsung dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kendala yang berarti pada Sektor ESDM yang dirasakan masyarakat.

BPH Migas selaku Koordinator Posko ESDM Nasional juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan posko, sehingga posko Nasional ESDM dapat berlangsung dengan lancar sesuai dengan harapan sampai dengan selesainya masa tugas.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

BERITA TERKAIT