Jepara – Pihak DPR mendesak Kementerian ESDM bisa bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian dan lembaga-lembaga penelitian Pemerintah seperti BPPT dan LIPI untuk memperbaiki alat-alat uji tera SPBU supaya lebih canggih dan terdigitalisasi. “Kita merekomendasikan kepada Kementerian ESDM supaya berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian untuk memperbaiki tera,” ucap Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo saat melakukan kegiatan pengawasan dan pemantauan SPBU bersama BPH Migas di SPBU Batealit, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (21/12). Menurutnya, dengan alat uji tera yang manual potensial untuk bisa timbul penafsiran yang berbeda-beda dari orang yang mengukurnya. “Kalau alatnya lebih modern yang bisa keluar angka-angka secara digital bisa lebih tepat perhitungannya,” jelasnya. Dikatakan Mukhtar, banyak lembaga penelitian milik Pemerintah seperti BPPT dan LIPI yang bisa dimintai bantuan terkait hal ini. “BPPT pernah bicarakan hal ini kepada saya, sudah diteliti dan ada protipe, mestinya bisa lebih dilaksanakan secara masif oleh pihak-pihak terkait,” ungkap Mukhtar. Menurut Mukhtar “BPPT dapat melakukan audit teknologi terhadap semua dispenser SPBU. Selama ini Kemendag maupun KemenESDM tidak menerapkan standar dispenser sehingga mengandalkan hasil akhir dalam bentuk uji tera yg sangat rentan terdeviasi akibat frekuensi on/off nya pompa dispenser”. Dengan masih ada kemungkinan terjadinya perhitungan tera yang kurang presisi, menurut Mukhtar yang dirugikan adalah pihak konsumen dan juga Pertamina sendiri. “Yang menanggung citra buruk nantinya juga Pertamina,” tegasnya.
Sumber : Indostreetnews