Posko Nasional Sektor ESDM Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Dibuka, Pasokan Energi Dipastikan Aman

Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), penyaluran gas bumi, serta kelistrikan menjelang Hari Raya Natal tahun 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dipastikan aman. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan hal tersebut usai memimpin Rapat Persiapan Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), di Jakarta, Kamis (19/12/2024).

“Kami baru selesai mengecek persiapan Posko Nataru, khususnya di empat aspek. Aspek pertama adalah ketersediaan BBM yang harus tersuplai sampai daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T). Kedua, ketersediaan kepastian listrik agar Natal dan Tahun Baru tetap harus berjalan,” papar Menteri Bahlil.

Aspek ketiga, ketersediaan LPG yang harus dipastikan agar Natal dan Tahun Baru berjalan lancar. Keempat, antisipasi bencana khususnya gerakan tanah dan gunung berapi.

“Alhamdulillah, beberapa hari terakhir kami kunjungan ke daerah-daerah. Terakhir saya ke Ambon dengan Pertamina dan BPH Migas, sampai kita pastikan bahwa saudara-saudara kita yang merayakan Natal dan seluruh rakyat Indonesia yang merayakan tahun baru di seluruh Indonesia, tidak perlu ada keraguan dari sisi BBM, LPG, listrik, dan urusan gunung berapi,” ungkapnya.

Periode Nataru tahun ini, Kepala BPH Migas Erika Retnowati ditunjuk sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 320.K/PW.04/MEM.S/2024 tentang Tim Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rangka koordinasi pengawasan, penyediaan, dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak, Gas, Listrik, serta Antisipasi Kebencanaan Geologi untuk mengamankan Hari Raya Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025.

Erika dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM menjelaskan, masa kerja Posko terhitung mulai tanggal 19 Desember 2024 hingga 7 Januari 2025, bertempat di Gedung BPH Migas. Dalam pelaksanaan kegiatan Posko Nasional Sektor ESDM ini, Erika menekankan pentingnya sinergi dengan seluruh pihak terkait agar pelaksanaan Posko berjalan lancar.

“Sinergitas ini tentu saja bukan hanya internal anggota Posko, tetapi juga sinergitas dengan stakeholder lainnya, seperti Korlantas Polri terkait adanya rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan. Kementerian Perhubungan baik Perhubungan Darat, Laut, dan Udara, terkait dengan peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi,” terangnya.

Sinergi juga dilakukan dengan Badan Pengatur Jalan Tol dan PT Jasa Marga, terkait dengan kesiapan jalur tol dan fasilitas rest area di ruas tol. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, terkait prakiraan cuaca untuk antisipasi daerah-daerah rawan bencana dan cuaca ekstrim. Dengan sinergitas ini diharapkan hal-hal yang menjadi hambatan maupun kendala, dapat kita antisipasi di awal dan teratasi dengan lebih sigap.

“Beberapa hari ini cuacanya kurang baik. Kita harus waspada dengan kondisi curah hujan yang tinggi dan beberapa tempat ada kejadian longsor yang tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran arus mudik, arus Natal dan juga masyarakat yang ingin berwisata. Ini sangat penting kita publikasikan kemungkinan-kemungkinan cuaca buruk dan titik longsor supaya terinformasikan dengan baik kepada masyarakat,” tegasnya.

Selengkapnya hasil rapat koordinasi anggota Posko Nataru sebagai berikut:

BBM
Selama periode Posko Nataru, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 115 Terminal BBM, 7.786 SPBU, 414 SPBUN, 55 SPBB, 6.802 Pertashop, 357 Agen Minyak Tanah dan 71 DPPU, serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi.

“Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, baik Gasoline, Gasoil, Kerosene maupun Avtur, dengan ketahanan stok 18 – 20 Hari. Berdasarkan proyeksi penyaluran produk BBM selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Gasoline naik 5,0%; Gasoil turun 3,3%; Avtur naik 6,9%,” jelasnya.

Direktur Manajemen Risiko Pertamina Patra Niaga Rahman Pramono Wibowo dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, puncak arus libur Natal diperkirakan terjadi pada 24 Desember 2024, sedangkan prediksi puncak arus balik Natal tanggal 28 Desember 2024. Meski pelaksanaan Satgas Nataru merupakan hal yang rutin, namun setiap tahun selalu ada tantangan yang berbeda.

LPG dan Penyaluran Gas Bumi

Sementara untum ketersediaan LPG, Kementerian ESDM c.q. Direktorat Jenderal Migas dan Pertamina menyiagakan 32 Terminal LPG, 740 SP(P)BE dan 6.478 Agen LPG. Prognosa ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman, dengan coverage days LPG rata-rata 17,12 hari. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode Nataru, serta menyiapkan agen dan pangkalan LPG Siaga 24 jam khusus wilayah dengan permintaan tinggi.

“Seluruh SP(P)BE telah memperhitungkan perjalanan pengiriman LPG dari Depot LPG ke SP(P)BE, untuk mengantisipasi kemacetan karena adanya peningkatan jumlah arus kendaraan,” tambah Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mustika Pertiwi.

Ditjen Migas melakukan pengawasan lapangan dalam rangka memantau ketersediaan LPG. Selain itu, optimalisasi layanan call center Pertamina 135 dan call center ESDM 136.

Sedangkan penyaluran gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan mencapai 853 BBTUD selama periode Nataru kepada 3.265 pelanggan komersial dan industri, 2.508 pelanggan kecil, 810 ribu pelanggan rumah tangga (Jargas), serta pelanggan power termasuk PLN Group dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 32.343 km jaringan pipa gas, 13 SPBG, 3 MRU, dan 3 LNG Terminal dalam kondisi handal dan aman.

Ketenagalistrikan
Prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode Nataru juga pada kondisi aman. Ditjen Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero) meningkatkan kesiagaan semua unit kerja di untuk menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik, dengan menyiapkan prosedur operasi periode Siaga Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Geologi
Telah dibentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, dan meningkatkan pemantauan gunungapi secara cermat di beberapa gunungapi aktif.

Konferensi pers dihadiri oleh Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim, Basuki Trikora Putra, Saleh Abdurrahman, Wahyudi Anas, Eman Salman Arief, Harya Adityawarwan serta Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Sekretaris BPH migas Patuan Alfon, Direktur BBM Sentot Harijady, Direktur Gas Bumi Soerjaningsih. Selain itu, hadir juga perwakilan Kementerian/Lembaga dan badan usaha terkait.

Video Conference
Usai konferensi pers, Erika memimpin rapat melalui video conference dengan perwakilan PT Pertamina MOR I-VIII dan PT PLN di berbagai wilayah, terutama yang masyarakatnya mayoritas merayakan Natal. Antara lain, PLN Sulawesi Utara yang menyampaikan saat ini siap menghadapi Nataru di mana perkiraan beban puncak sistem kelistrikan diperkirakan pada tanggal 25 Desember 2024 dan cadangan yang ada sangat cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Peralatan pendukung seperti genset dan mobil bergerak juga dsiagakan di lokasi-lokasi VIP seperti gereja, bandara dan terminal.

Menanggapi hal tersebut, Erika meminta agar pasokan listrik terus dijaga agar masyarakat tidak terganggu ketika merayakan Natal dan tahun baru.

Keamanan pasokan BBM juga disampaikan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto. Selama periode Satgas Nataru, konsumsi BBM jenis Gasoline di wilayah Sulawesi diperkirakan naik 7,8%, sementara Gasoil meningkat 1,3%. LPG subsidi dan nonsubsidi diprediksi naik 1,3%, dan Avtur diproyeksikan mengalami kenaikan 3,1%.

Selain itu dilakukan pemetaan lokasi-lokasi yang perlu mendapatkan perhatian khusus seperti Manado, Toraja, dan Mamasa. Dilakukan juga pengamanan di jalur perlintasan orang dan barang, serta lokasi pusat perayaan Natal dan malam Tahun Baru.

Pertamina telah menyiapkan Regular Alternatif Emergency (RAE) Supply untuk memastikan distribusi BBM dan LPG tetap berjalan meski terjadi bencana.

Sementara Pengamat Gunung Api Gunung Awu di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, mengungkapkan saat ini Gunung Awu statusnya siaga atau level 3. Gempa vulkanik masih terekam di atas normal dan menyampaikan laporan rutin 4 kali dalam sehari.

Adapun Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini berada level 4. Di mana kegempaan cukup tinggi. Namun, terjadi pengurangan aktivitas dibandingkan sebelumnya.

Untuk wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, dilaporkan pasokan BBM dalam keadaan aman dengan infrastruktur yang dalam kondisi siaga. Puncak arus mudik Natal diperkirakan tanggal 22-25 Desember, sedangkan puncak mudik tahun baru sekitar tanggal 29-31 Desember.

Berdasarkan hasil koordinasi virtual tersebut, Erika menyampaikan optimisme ketersediaan pasokan energi aman, dan antisipasi kebencanaan geologi juga dapat dilakukan dengan baik.

“InsyaAllah berdasarkan paparan dari beberapa daerah, terlihat semua pihak telah bersiap mengamankan pasokan BBM, listrik dan juga mengantisipasi bencana geologi. Mudah-mudahan masa Nataru bisa kita lalui dengan baik dan mudah-mudahan tidak terjadi bencana,” pungkasnya.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

Leave a Reply

BERITA TERKAIT