Karangasem, Bali – Tahun 2017, Pemerintah dan seluruh stakeholder telah bahu membahu dalam pelaksanaan Program Presiden RI yang mewujudkan sila ke-5, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang secara khusus keadilan di bidang energi bagi seluruh masyarakat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 57 Penyalur (54 titik Penyalur PT. Pertamina (Persero) dan 3 titik Penyalur PT. Akr Corporindo Tbk.) dari 54 titik telah terealisasi di tahun 2017, dengan kata lain Tahun 2017 Pemerintah berhasil mencapai diatas target yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Target tahun ini 54 titik diresmikan, tapi saat ini sudah 57 titik. Ini berarti sudah melampaui target,” kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (2/1/2018).
Sementara untuk tahun ini, pemerintah menargetkan akan dibangun 54 titik penyalur BBM satu harga. Pertamina akan mendapatkan jatah penugasan di 50 titik sementara pihak swasta akan ditugaskan 4 titik.
“Memang kami menugaskan 2 badan usaha untuk melaksanakan program BBM satu harga ini, terutama untuk Solar dan Premium selama 5 tahun. Kami akan awasi pelaksanaannya,” tukasnya.
Data BPH Migas menunjukkan dari 40 titik penyalur BBM satu harga yang telah beroperasi rata-rata menyalurkan Premium perbulannya mencapai 36,79 kilo liter (KL) dan solar mencapai 1,22 KL. Sementara untuk 17 titik baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun kemarin di Pontianak, Kalimantan Barat.