Pekalongan – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi kembali menggelar Hilir Migas Expo 2020. Turut hadir dalam acara Expo tahun ini yaitu Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Al Habib Lutfhi Bin Yahya, Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam, Walikota Pekalongan Saelany Machfudz, Sekretaris BPH Migas Bambang Utoro dan Forkompimda Kota Pekalongan (Kapolres Dandim Kejati), dan juga perwakilan Badan Usaha. Bertempat di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Jawa Tengah (21/11/2020).
Hilir Migas Expo tahun ini juga berbeda dari tahun sebelumnya loh sobat..
Tahun lalu Hilir Migas Expo diadakan di JCC dan dihadiri 3 menteri dan ribuan pengunjung. Namun tahun 2020 ini atas permintaan khusus Habib Luthfi bin Yahya agar tahun ini di Pekalongan, diintegrasikan dengan pelaksanaan peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad dan sholawatan.
Hilir Migas Expo Tahun 2020 dilaksanakan dari tanggal 21 – 25 November 2020 diikuti oleh 15 Stand Badan Usaha sektor Hilir Migas dan 35 Stand UMKM serta 15 Kuliner khas Pekalongan dan Nusantara. Dan tentunya, Expo ini juga dilaksanakan dengan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa dalam sambutannya, dari Habib Luthfi bin Yahya, terinspirasi sehingga kedepan bisa menjemput bola, mendekati masyarakat, diselenggarakan berpindah-pindah. Bisa di Malang, Palembang, Kalimantan ataupun Papua. Secara UU, Hilir Migas selalu berkaitan dengan keadilan dan kesejahteraan. BPH Migas selalu mengawal ketersediaan BBM mulai dari Aceh sampai Papua, seluruh wilayah Indonesia.
Empat tahun ini mengawal program presiden, BBM satu harga, agar terselenggara keadilan bagi rakyat. Juga jaringan gas, mulai dari pabrik-pabrik dan sampai ke rumah tangga. BPH Migas juga sudah menetapkan harga gas untuk 57 Kabupaten/Kota yang harganya selalu jauh lebih murah dari LPG tabung. Juga lewat Pertamina, ada program Pertashop yang bisa melibatkan Bumdes ataupun UMKM. BPH Migas selalu mendekatkan diri ke masyarakat, terbukti Hilir Expo kali ini ada 50 stand, 15 dari BUMN dan BU swasta, 35 dari UMKM, ini menunjukkan kedekatan bph migas dengan rakyat.
Selain itu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, lintas Semarang – Cirebon, kurang lebih 500 km akan dibangun jaringan pipa transmisi gas, sudah dilakukan groundbreaking 7 Februari lalu. Tentu kedepan ini akan membangkitkan industri maupun untuk kebutuhan rumah tangga.
Pekalongan ibarat minyak wangi yang harumnya menyebar ke berbagai tempat, juga diambil tempat Expo ini yang sekiranya tidak membuat kecemburuan yang lain, kalau di Kendal, nanti Batang atau Brebes protes. Tapi intinya, “harapan kita Hilir Migas Expo Tahun 2020 ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membangkitkan ekonomi”, jelas Ifan sapaan akrab Kepala BPH Migas.
Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya dalam sambutannya memaparkan bahwa kesediaan BPH Migas mengambil tempat Expo ini di Pekalongan merupakan kebanggaan tersendiri, ” bagi Pekalongan, saya juga warga Pekalongan, sebagai support dalam membangkitkan ekonomi,” papar Habib Luthfi.
Juga, imbuh Habib Luthfi, terkait lingkup Migas sendiri, kaya akan ilmu pengetahuan, juga kaya akan SDA di negara ini yang bisa dimanfaatkan. “Covid-19, justru memacu, dan tidak mematikan semangat untuk bangkit, meski tidak mudah tetapi optimisme tetap dijaga,” ujarnya.
Lebih lanjut, harapannya kedepan dengan dimaksimalkan pembangunan jaringan pipa, karena pertanian tidak terlepas sebagai tulang punggung Republik sebagai karakter negara agraris, bisa dimanfaatkan untuk tumbuhnya pabrik-pabrik pupuk untuk mendukung produksi pertanian. “Semoga dengan adanya UMKM yang telah dirintis pemerintah dengan forkominda, bisa terus bertumbuh dan maju,” ujarnya. Harapannya, imbuh Habib Luthfi, 80 % dari Migas, bisa mendorong produksi pupuk yang membangkitkan pertanian sebagai karakter negara agraris.
“Saya berharap BPH Migas bisa membantu untuk dorongan ini, dengan segera membangun Proyek Strategis Nasional Ruas Transmisi Cirebon – Semarang, juga yang lain, sebab Indonesia ini negara agraris, dengan luas wilayah dan iklim yang sangat memungkinkan, pertanian harus menjadi prioritas, tentu harus didukung dengan bangkitnya industri pupuk melalui pabrik-pabrik yang memanfaatkan BB gas LNG, ” pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan pemukulan gong dan pengguntingan pita oleh Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya sebagai tanda resmi dibukanya Hilir Expo Tahun 2020, dengan didampingi Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, Anggota DPRRI Komisi VII Ridwan Hisjam serta Walikota Pekalongan Saelany Machfudz.