Sumbawa Besar – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengklaim tak ada kendala penyaluran bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga, khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Terlebih lagi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, BPH Migas memastikan stok bahan bakar relatif aman.
Salah satunya, di stasiun pengisian bahan bakar di Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Rabu (20/12) tim BPH Migas meninjau Solar Pack Dealer Nelayan (SPDN) di Kecamatan Labuhan Badas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Monitoring ini dilakukan untuk memastikan BBM bersubsidi jenis solar sudah mencukupi, khususnya untuk melayani kebutuhan para nelayan sebelum dan sesudah Natal”, terang Zhandra Desa, anggota tim BPH Migas, saat berkunjung ke lokasi.
Terkait BBM satu harga, untuk solar bersubsidi di SPDN dan SPBU dikenakan Rp5.150 per liter. Artinya, tarif yang berlaku tersebut sama dengan daerah-daerah lainnya.
Dalam kunjungan itu, tim BPH Migas juga didampingi dua staf ahli anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi energi. Masing-masing mewakili Kurtubi (Fraksi Nasdem) dan Zulkiflimansyah (Fraksi PKS).
“Ini bentuk pengawasan yang baik agar penyaluran BBM di berbagai daerah benar-benar dinikmati masyarakat. Artinya, mereka bisa mendapatkan pasokan BBM. Ini hal yang baik”, pesan Kurtubi yang diterima melalui stafnya.
Selain Labuhan Badas, tim BPH Migas juga melakukan monitoring BBM, pra dan pasca Natal secara serentak di belasan daerah lainnya. Wilayah lainnya adalah Simanggiris (Nunukan, Kalimantan Utara), Tanjung Palas (Bulungan, Kalimantan Utara), Puring Kencana (Kapuas Hulu, Kalimantan Barat), Sajingan Besar (Sambas, Kalimantan Barat), Karimun Jawa (Jepara, Jawa Tengah), Ra’as (Sumenep, Jawa Timur), Nusa Penida (Klungkung, Bali).
Daerah selanjutnya adalah Wangi Wangi (Wakatobi, Sulawesi Tenggara), Wamoni Barat (Kepulauan Konawe, Sulawesi Tenggara), Liang (Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah), Melonguane (Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara), Morotai Utara (Maluku Utara), Weda (Halmahera Tengah, Maluku Utara), Moswaren (Sorong Selatan, Papua Barat), dan Supiori (Kepulauan Aruri, Papua).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan program BBM Satu Harga di kawasan timur Indonesia dan daerah 3T. Program ini bertujuan agar tidak ada lagi disparitas tinggi untuk harga BBM, sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat menikmatinya dengan tarif yang sama.