Jakarta — Bensin premium dan minyak solar pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB, masing-masing mengalami kenaikan sebesar Rp 500 per liter. Premium yang sebelumnya Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter. Sedangkan minyak solar dari Rp 6.800,- menjadi Rp 7.300. Lantas berapa harga keekonomian kedua jenis BBM tersebut?
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan bahwa harga keekonomian bensin premium sebesar Rp 7.900 per liter. “Sebetulnya harga keekonomian Rp7.900. Namun karena amanah pemerintah mengatur harga maka kita tidak melepaskan semata-mata pada harga keekonomian. Ini yang menyebabkan kita kemudian mematok harga bukan Rp 7.900 tapi Rp 7.300 rupiah per liter,” kata Sudirman saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (30/03/2014), di Senayan, Jakarta.
Sementara untuk minyak solar, tutur Sudirman secara kalkulasi sebetulnya harga keekonomian Rp 7.900,- per liter, tetapi dikurangi dengan subsidi tetap Rp.1000 per liter. “Jadi ketemulah angka Rp.6.900,- per liter,” pungkas Sudirman.
Ia menambahkan, kalau mengambil spot dari Januari ke bulan Maret memang ada tren kenaikan harga, dimana titik paling rendah adalah di Januari sebesar US$ 45,30 per barel. Kemudian sekarang sudah mencapai US$ 53 per barel.
“Kalau kita lihat perkembangan harga minyak dikaitkan dengan nilai tukar, sejak bulan Mei memang mengalami penurunan secara tren tapi kemudian Januari ke Maret kembali naik. Sebetulnya hitung-hitungan harga keekonomian premium maupun solar mengalami kenaikan yang sangat signifikan,” jelasnya.