Jakarta – 13 Mei tahun 2020 adalah tepat dimana sudah genap 17 tahun usia Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dalam mengarungi kinerjanya di bidang hilir minyak dan gas bumi di Indonesia, tentunya sudah banyak asam garam yang telah dilewati oleh Lembaga independen yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi terkait ketersediaan dan pendistribusian BBM dan usaha niaga gas bumi melalui pipa pada ini di setiap kinerjanya. Ditengah pandemi COVID-19 yang melanda Bumi Pertiwi ini, Kepala BPH Migas, M Fanshurulla Asa bersama seluruh Keluarga Besar BPH Migas berkumpul melalui aplikasi daring untuk bersyukur dan melakukan kontemplasi atas apa saja yang telah diraih di masa lalu dan akan terus diraih pada masa yang akan datang.
Kegiatan peringatan 17 tahun BPH Migas dilaksanakan dalam sebuah rangkaian acara, antara lain :
1. Syukuran dan kontemplasi 17 tahun BPH Migas secara online melalui aplikasi zoom
2. Boosting Motivation and Managing Change Skill Seminar Online bersama Shannaz dan Webinar Kegiatan Usaha Hilir Migas
3. Pekan Olahraga dan Seni
4. Gathering Keluarga Besar BPH Migas
5. Hilir Migas Expo kedua
Dalam sambutannya pada giat syukuran serta kontemplasi yang dihelat dalam aplikasi daring ini, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa mengungkapkan sebuah doa dan harapan kepada BPH Migas bahwa dengan usia ke 17 BPH Migas dapat menjadi lembaga yang profesional, independen, dan modern.
“Semoga diusianya yang ke-17 BPH Migas tetap memberikan kinerja yang terbaik untuk bangsa dan negara dalam menjamin ketersediaan dan distribusi BBM di seluruh NKRI dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri serta menjadi regulator hilir migas yang independen, profesional, dan modern” tambah Ifan.
Setelah melakukan syukuran, BPH Migas mengundang salah satu motivator yang sudah memiliki segudang prestasi ini untuk terus meningkatkan motivasi dari setiap pegawai BPH Migas meskipun dalam situasi yang kurang mendukung seperti saat ini. Bertindak selaku narasumber, Jamil Azzaini memberikan pencerahan kepada seluruh Keluarga Besar BPH Migas terkait dengan “The New Normal, The New Me”.
Jamil dalam paparannya mengungkapkan beberapa fakta bahwa di tengah pandemi COVID 19 yang melanda Indonesia maupun Dunia ini dapat memberikan efek pada kemungkinannya mengakibatkan terjadi krisis penyakit, ekonomi, dan tentunya sosial. Hal ini harus segera diatasi dengan sebuah sistem yang jauh lebih baik, dimana selama pandemi ini ada kebiasaan ada keterpaksaan yang harus bisa diterima sebagai “new normal” pada setiap manusia yaitu berkegiatan di rumah (WFH), melakukan social distancing, PSBB dan lain lain.
Hal ini dapat mengakibatkan perubahan pola perilaku dan pola pikir dari setiap manusia dalam menghadapi hidupnya masing-masing. Tidak sedikit masyarakat merasakan kehilangan harapan karena kehilangan mata pencahariannya, tidak sedikit masyarakat yang mengeluh tidak dapat makan karena kondisi lockdown yang terjadi, tidak sedikit masyarakat yang merasakan makin sakit karena “ketakutan” yang disebar terlalu berlebihan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, Jamil mengajak kepada seluruh Keluarga Besar BPH Migas untuk melakukan 3 hal, yaitu kita harus menjadi sosok yang membutuhkan Sang Pencipta (Tuhan), menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab, dan harus mencintai sesama.
“Saya mengajak kepada seluruh Bapak/Ibu di BPH Migas untuk senantiasa mengingat Sang Pencipta, menjadi pribadi yang membutuhkan Sang Pencipta agar tidak kehilangan harapan untuk terus memperbaiki diri, menjadi manusia yang bertanggung jawab, baik pada dirinya sendiri dengan menjaga kesehatan dan kepada orang lain serta menjadi pribadi yang mencintai sesama, saling membantu sesama, meringankan beban sesama kita. Insya Allah setiap bencana ada sisi positifnya, dan setiap bencana yang dapat dilalui akan selalu ada berkah jika kita termasuk kepada pribadi pribadi yang sabar” Tambah Jamil.