Jakarta, 17 Juli 2017, Terkait evaluasi pendistribusian BBM paska lebaran 2017 disampaikan, pada tahun ini Kementerian ESDM menugaskan BPH Migas sebagai Koordinator Posko Nasional ESDM yang bertempat di gedung BPH Migas yang bekerja sama dengan Pertamina, PLN , Badan Geologi, PGN, dan Badan Usaha Swasta ( TPT Aneka Kimia Raya). Kegiatan Posko Nasional ESDM ini melaksanakan pula monitoring lapangan di wilayah, baik rawan kemacetan, wilayah rawan pasokan, wilayah rawan bencana , obyek vital nasional, monitoring berita dari berbagai sumber yang kredibel, komunikasi online dengan petugas lapangan, kampanye positip media sosial.
Koordinator Posko Nasional ESDM sekaligus Kepala BPH Migas, Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, MT. menginformasikan bahwa koordinasi pada Posko Nasional ESDM dilaksanakan setiap Minggu dengan menyiapkan petugas posko yang bertugas selama dua puluh empat (24) jam.
Permasalahan yang terjadi secara umum pada kegiatan Posko Nasional ESDM antara lain, distribusi BBM dan LPG lancar, suplai dan distribusi di Pantura sedikit terkendala karena kemacetan pada H+5 dan H+6. Dibeberapa titik penyaluran premium tidak oktimal dan terjadi antrian panjang untuk membeli premium. Realisasi solar dan premium sampai dengan Juni 2017 masih dibawah kuota penugasan. Terjadi letusan pada kawah Gunung Dieng namun tidak berpengaruh pada distribusi BBM dan LPG. Juga termasuk PLN masih terkendali, cadangan cukup karena saat lebaran justru penggunaan listrik malah berkurang .
Tindak lanjut yang telah dilaksanakan oleh Tim Posko Nasional ESDM yaitu memastikan stok BBM dan penyalur cukup dengan berkoordinasi dengan PT. Pertamina dalam melakukan pelayanan melalui kantong BBM, mengerahkan unit mobil dipenser, KiosK pertamax sampai di tol fungsional. PT. Pertamina dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2017 kali ini melakukan inovasi pelayanan melalui motor pertamax , mengerahkan patwal mobil tangki dan motor pertamax.
Selain itu, Posko Nasional ESDM juga melakukan sidak lapangan dan menegur Badan Usaha dan Penyalur untuk membuka nozel Premium. Karena ada temuan dilapangan yang menyatakan bahwa terdapat beberapa SPBU melakukan inisiatif untuk menutup nozel premium dengan membuka Pertalite. Hal ini juga terjadi di luar Jawa Madura Bali (Jamali) dan juga di Jawa Madura Bali.
Pelayanan selanjutnya mengenai kesediaan BBM, LPG dan BBG di depot dan penyalur yang cukup. Pengamatan BBH Migas sejak 10 Juni sampai dengan 9 Juli tren analisa puncak realisasi BBM terjadi pada H-1 dan setelah H+4, sejak tanggal 4 Juli kebutuhan BBM mulai berangsur normal kembali.
Untuk rencana percepatan pembangunan Infrastruktur pipa gas Bumi BPH MIgas membuka peluang Badan Usaha bisa mengajukan dokumen persyaratan lelang. Yang kemudian bisa dibuat lelang terbuka. Ada empat pipa (4) pipa yang sedang berjalan di antaranya; proyek pipa Gresik-Semarang, pipa Gresik – Pusri, proyek pipa Duri-Dumai, proyek PK5 Tanjung Batu.