Bojonegoro – Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng didampingi Anggota Komite, jajaran dari Direktorat Gas Bumi dan Sekretariat BPH Migas menghadiri peresmian proyek pembangunan pipa gas Gersik Semarang (Gresem) sepanjang 271 kilometer (km) di Bojonegoro, Rabu (9/10/2015).
Proyek yang memiliki kapasitas 500 million standard cubic feet per day(MMSCFD) ini secara langsung diresmikan oleh oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tandjung dengan menekan tombol sirine. Kontraktor proyek adalah konsorsium PT Wijaya Karya Tbk, PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor, dan PT Kelsri. Pengerjaan proyek memakan waktu 18 bulan, dan akan siap beroperasi pada kuartal I-2016.
Proyek yang dibangun untuk menjamin penyaluran gas di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur ini akan melewati 4 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan tiga Kabupaten di Jawa Timur. Pipanisasi Gresem ini dimulai dari metering station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok. Presiden Direktur Pertagas Hendra jaya menjelaskan pembangunan pipa ini menggunakan konsep open access, dalam rangka mewujudkan infrastruktur gas terintegrasi Pulau Jawa.
Hendra yakin proses pengerjaan ini selesai sesuai waktu yang direncanakan, mengingat sosialiasi kepada pemerintah daerah yang dilewati jalur pipa telah selesai dilaksanakan. Pembangunan proyek ini memiliki arti strategis, tidak saja dalam mendukung program pemerintah dalam konversi BBM ke gas untuk bahan bakar industri, tapi juga mewujudkan infrastruktur gas yang terintegrasi di pulau Jawa sebagai penopang perekonomian nasional,” kata Hendra.
Pertagas telah mendapat alokasi gas excess dari Jawa Timur yang berasal dari Kangean sebesar 30 MMSCFD di tahun 2016, dan pada 2019 Pertagas juga mendapat suplai gas Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD, serta potensi gas Cepu lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD mulai tahun 2022.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya membuka pintu seluas-luasnya bagi Pertagas untuk mempercepat proses pembangunan proyek Gresem ini, agar secepatnya bermanfaat bagi masyarakat. “Kami mendukung proyek pipa Gresik-Semarang agar dapat memberikan dampak positif bagi industri, multiplier effectmasyarakat hingga meningkatkan pendapatan daerah untuk pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan Jateng,” tegas Ganjar.
Sedangkan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengatakan, surplus gas di Jawa Timur belum sepenuhnya dinikmati masyarakat. Kelak setelah pipa gas Gresem ini terbangun, maka setiap ruas yang dilewati pipa, masyarakat akan dapat memanfaatkan gas termasuk untuk rumah tangga dan transportasi. “Semakin cepat pipa selesai terbangun akan lebih baik bagi pemanfaatan gas di berbagai sektor di Jawa Timur,” katanya.