Kunjungan Kepala BPH Migas di TBBM Bandung Group dalam rangka monitoring Natal 2020 terhadap kesiapan PT Pertamina (Persero) terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM

Bandung – Kepala BPH Migas beserta Tim meninjau langsung Terminal BBM (TBBM) Bandung Group Padalarang di Jl. Raya Padalarang No.474, Kertajaya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jum’at (25/12/2020).

Kunjungan ke TBBM Bandung ini untuk memastikan penyediaan dan pendistribusian BBM di wilayah Pertamina MOR III khususnya wilayah Bandung dan juga sebagai salah satu kegiatan monitoring lapangan Sektor BBM hari Natal dan Tahun Baru 2021.

Hadir dalam pertemuan, Firman Senior Supervisor Receiving Storage & Distribution Padalarang dan Rofiq untuk Ujung Berung, Jefry Supervisor HSCC, Sales Area Manager MOR III Dodik,Sales Branch Manager Andrew, Riswan Komarudin Supervisor Distribution dari Patra Niaga Indrayana Side Supervisor Padalarang.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menyampaikan hadir bersama team berbagi tugas ke beberapa SPBU. Tahun ini lebih fokus hanya untuk BBM, tahun sebelumnya juga gas dan geologi, jalan rusak, banjir dan lain-lain.

Kepala BPH Migas yang akrab disapa Ifan menanyakan informasi terkait trend kenaikan bbm seputar natal dan tahun baru.

“Ini rutinitas tahunan”, imbuh Ifan, meski demikian tetap harus dikawal, sebagai contoh di Jateng ada peningkatan kisaran 50 %, sebab Jabar banyak daerah wisata seperti Jateng.

Selain itu, imbuh Ifan, perlu informasi IT Nozzle sejauh mana, sebab tanggal 29 rencananya akan diumumkan 100 %, launching Pertamina Pusat. ATG dan EDC memang sudah 98 %, tetapi pencatatan nomor polisi kendaraan masih nasional 70 % JBT, sementara JBKP baru 10%. JBT tertinggi MOR III 68 %. JBKP di MOR III Jabar nomor 2 masih 16 %, nomor 1 MOR IV 33%.

JBKP perlu dicatat nomor polisi. Selain itu, setelah ini mau ke Tasik untuk meninjau, informasinya ada manuver pesaing Pertamina di daerah itu, dan bagaimana polanya agar tidak kalah saing.
Dijelaskan team Fuel Terminal Bandung Group bahwasanya Pengoperasian lebih dominan Padalarang daripada Ujung Berung. Jarak keduanya kisaran 30 km, sekitar 1 jam perjalanan. Padalarang dapat suplay bbm kalau melalui pipa berasal dari terminal Lomanis lewat pipa 10 inch. Padalarang mengirim produk mulai dari pertamax, premium, pertalite, solar, dexlite, pertamax dex dan turbo tapi untuk dex dan turbo melalui tangki dari Plumpang, sementara Ujung Berung hanya 3 produk, pertamax, pertalite dan solar.
Seandainya ada gangguan maka akan ada peralihan dari Cikampek, Jakarta ataupun Balongan. Untuk premium murni dari Cilacap, pipanya ada dari Cilacap ke Ujung Berung.

Mengenai rencana pipa, dijelaskan rencana pembangunan pipa dari Padalarang – Sukabumi, sudah disurvei. Dari Ujung Berung ke Sukabumi 120 km, existing pipa 12 inch.

Untuk tahun ini kenaikan bbm, tanggal 23 Desember kemarin tertinggi sd 20 % gasoline, namun kumulatifnya hanya 5 %. Berdasarkan pantauan harian juga, memang untuk tahun ini hanya kisaran 5%.
Terkait IT Nozzle, dijelaskan bahwa saat ini total dari 1457 SPBU yang sudah berberfungsi 1377 SPBU, 95,6%. Sedangkan untuk pencatatan nomor polisi kendaraan 70,95%, JBKP premium 13% 512 SPBU.
Imbuh Ifan, perihal JBKP penting edukasi untuk menjaga jangan sampai terjadi gejolak sosial. Selain itu, pencatatan nomor polisi kendaraan Garut 66 %, Kabupaten Tasik 0,3 %, Kota Tasik 0,1 %.

Antisipasi Pertamina, menjawab pertanyaan BPH Migas terkait kondisi tertentu dengan penyiapan mobil tanki saat ada gejala mendesak. “Karena mobil tanki terbatas, akan disiapkan saat ada tanda gejala mendesak,” jelas Jefry.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

BERITA TERKAIT