JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan membuka Forum Gas Bumi Indonesia Tahun 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/5) pagi. Dalam rangkaian acara ini, diluncurkan Buku Neraca Gas Bumi Indonesia 2016, Buku Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun (RIJTDGBN) 2016-2030, Buku Apresiasi Produk Dalam negeri (APDN) 2016 serta pemberian Penghargaan Cinta Karya Nusantara.
Buku Neraca Gas Bumi Indonesia secara simbolis diserahkan oleh Menteri ESDM kepada Kepala Dinas ESDM Jawa Timur Dewi J Putriatni, Direktur Pertamina Gas Toton Nugroho, Direktur Utama PT PGN Hendi Prio Santoso, Direktur Pengadaan PT PLN (Persero) Supangkat Iwan Santoso, Chairman LNG and Gas Committee IPA Arifin dan Ketua Forum Pengguna Gas Industri Achmad Safiun.
Sementara Penghargaan Cinta Karya Nusantara kepada KKKS dan penyedia barang dan/atau jasa atas kinerja penggunaan produk dalam negeri tahun 2016, diserahkan Menteri ESDM kepada CNOOC Ses Ltd.(Emas), Total E&P Indonesie (Emas), PT. Pertamina EP (Emas), PT. Meindo Elang Indah (Perak).
Forum Gas Bumi Nasional yang telah dilaksanakan sebanyak 13 kali ini, bertujuan meningkatkan koordinasi dan membahas isu isu strategis terkini mengenai gas bumi nasional. Acara ini dihadiri sekitar 400 peserta yang terdiri dari kementerian terkait, SKK Migas, BPH Migas, Pemerintah Daerah, KKKS, BUMN, BUMD, badan usaha gas bumi dan asosiasi.
Neraca Gas Bumi Indonesia 2016 ini merupakan penyempurnaan dari Neraca Gas Bumi Indonesia yang telah diperbarui sebelumnya (2015-2030). Neraca Gas Bumi ini telah memperhitungkan adanya penambahan pasokan (supply) gas bumi dari lapangan-lapangan gas bumi baru, penyesuaian terhadap volume gas bumi yang dapat diproduksikan setiap tahun (gas deliverability) dari masing-masing lapangan, tambahan pasokan (supply) gas bumi dari Unit Penyimpanan dan Regasifikasi (Storage and Regasification Unit), serta kebutuhan (demand) gas bumi yang sudah terkontrak berdasarkan Perjanjian Kontrak Jual Beli Gas (PJBG) yang ada dan baru, sampai dengan tanggal 1 Januari 2016.
Buku ini juga sebagai acuan pada rencana pengembangan bisnis dan penetapan kebijakan serta dalam rangka mendukung program Pemerintah dalam penyediaan infrastuktur gas dan program 35.000 MW untuk penyediaan listrik sehingga dapat memberikan kepastian pasokan gas.
Sementara Buku Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun (RIJTDGBN) 2016-2030 sebagai acuan dalam revisi KEPMEN ESDM 2700 K/11/MEM/2012 tentang RIJTDGBN 2012-2025 dengan pengembangan pada konten buku yang semula informasi pipa gas bumi menjadi informasi infrastruktur LNG, CNG, LPG dan fasilitas pengisian bahan bakar gas yang terintegrasi dengan pipa gas bumi. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan investasi pengembangan dan pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi bagi badan usaha.
Sedangkan Buku APDN merupakan katalog penyedia barang dan jasa penunjang migas di Indonesia yang juga menjadi acuan dalam merancang desain maupun spesifikasi proyek dalam kegiatan hulu migas. Selain itu, menjadi acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan procurement dalam kegiatan hulu migas serta acuan pengendalian impor barang. (TW/DK)