Sesuai instruksi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang menunjuk Kepala BPH Migas sebagai Ketua Tim Posko Nasional ESDM untuk Hari Raya Idul Fitri 2018 sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 1804 K/06/MEM/2018 tanggal 27 April 2018 tentang Tim Posko Nasional Energi dan Sumber Daya Mineral dalam Rangka Koordinasi Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak, Gas, Listrik dan Antisipasi Kebencanaan Geologi untuk Mengamankan Hari Raya Idul Fitri 2018, dengan tugas yang diemban oleh Tim Posko Nasional ESDM 2018 antara lain :
- Melakukan pengumpulan/inventarisasi data lapangan mengenai BBM, gas, listrik, dan kebencanaan Geologi
- Melakukan pengawasan ke lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan Geologi
- Melakukan evaluasi hasil pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan Geologi
- Melakukan penyusunan rekomendasi aksi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan Bencana Alam
- Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
Dalam menindaklanjuti tugas tersebut, telah dilaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Posko Nasional ESDM telah dilaksanakan sejak H-15 yaitu pada tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan tanggal 28 Juni 2018, bertempat di Lounge BPH Migas, Lantai Ground Gedung BPH Migas Jakarta dengan melibatkan beberapa Unit Kerja, antara lain BPH Migas, Badan Geologi KESDM, Ditjen Ketenagalistrikan KESDM, Ditjen Migas KESDM, PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo, Tbk, PT PGN (Persero), PT Pertagas Niaga, dan PT PLN (Persero).
- Selain itu telah dilaksanakan pula monitoring/pemantauan langsung ke lapangan yang difokuskan ke daerah-daerah infrastruktur sektor-sektor ESDM termasuk objek vital Nasional serta jalur terkait penyediaan dan pendistribusiannya.
Hasil kegiatan Posko Nasional ESDM untuk Hari Raya Idul Fitri 2018:
- Pelayanan BBM
- Selama masa Posko kondisi stok BBM aman.
- Selama masa Posko terjadi peningkatan pendistribusian BBM jenis Gasoline sebesar 12 % dari rata-rata pendistribusian normal:
- Premium RON 88 meningkat 23 %, puncak tertinggi terjadi di H-1 dengan jumlah berkisar 41 ribu KL atau meningkat 59 %.
- Pertalite RON 90 meningkat 6 %, puncak tertinggi terjadi di H-1 dengan jumlah berkisar 63 ribu KL atau meningkat 38 %.
- Pertamax/Akra 92 meningkat 13 %, puncak tertinggi terjadi di H-3 dengan jumlah berkisar 24 ribu KL atau meningkat 51 %.
- Selama masa Posko terjadi penurunan pendistribusian BBM jenis Gasoil 8 % dari rata-rata pendistribusian normal:
- Solar/Akrasol turun 8 %, puncak tertinggi terjadi di H-8 dengan jumlah berkisar 55 ribu KL atau meningkat 41 %.
- Dexlite turun 6 %, puncak tertinggi di H-10 dengan jumlah berkisar 2 ribu KL atau meningkat 54 %.
- Pertamina Dex turun 1 %, puncak tertinggi di H-8 dengan jumlah berkisar 0,6 ribu KL atau meningkat 26 %.
- Terjadi peningkatan pendistribusian Avtur 1,26 % dari rata-rata pendistribusian normal. Puncak realisasi Avtur terjadi pada H-7 sebesar berkisar 16 ribu KL atau meningkat 7,9 %. Terdapat 4 bandar udara dengan peningkatan pendistribusian tertinggi, yaitu Bandar Udara Soekarno-Hatta di Banten, Ngurah Rai di Bali, Juanda di Surabaya dan Adisutjipto di Yogyakarta.
- Telah dilakukan penambahan layanan BBM, sebagai berikut :
- Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, terdapat penambahan penyalur BBM Jenis Premium RON 88 di 571 SPBU pada wilayah Jawa, Madura, dan Bali (total penyalur Premium menjadi 2.090 SPBU). Terhadap 571 SPBU yang menjual kembali Premium, telah dilakukan monitoring sebanyak 448 SPBU, sisanya akan dilakukan monitoring lebih lanjut.
- Pelayanan LPG (Rumah Tangga: PSO dan Non PSO), Jargas dan SPBG
- LPG (Rumah Tangga: PSO dan Non PSO)
- Selama masa Posko kondisi stok LPG aman.
- Terjadi peningkatan pendistribusian LPG untuk Rumah Tangga 4,4 % dari rata-rata pendistribusian normal dengan total realisasi selama masa Posko sebesar 563.580 MT. Puncak realisasi LPG untuk Rumah Tangga terjadi pada H-2 sebesar 27.074 MT.
- Jargas dan SPBG
- Selama masa Posko kondisi penyaluran gas untuk Jargas dan BBG PGN dalam kondisi terlayani dengan baik.
- Total penyaluran gas untuk Jargas PGN (Jakarta, Tangerang, Bogor, Cirebon, Palembang, Lampung, Surabaya, Semarang, Blora, Tarakan, Sorong, dan Batam) selama periode Posko mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan kondisi penyaluran gas Jargas bulan sebelumnya.
- Total penyaluran BBG PGN (SPBG Pondok Ungu, SPBG Bogor, MRU Monas, MRU Grogol, MRU Bandung, SPBG Gagas-Sukabumi, SPBG Gagas- Purwakarta, SPBG Gagas- Lampung, SPBG Gagas-Ancol, SPBG Gagas-Klender, SPBG Kantor Pusat PGN, SPBG Serang, SPBG Cilegon, SPBG Ngagel Surabaya, MRU Gresik, dan SPBG Gagas Batam) selama periode Posko mengalami penurunan sebesar 20% dibandingkan kondisi penyaluran BBG bulan sebelumnya.
- Selama masa Posko kondisi penyaluran gas untuk Jargas Pertagas Niaga dalam kondisi terlayani dengan baik.
- Kondisi Pasokan Listrik
- Secara umum kelistrikan nasional berada pada kondisi aman dan normal selama masa Posko;
- 6 Sistem berada pada status siaga namun tidak mengalami pemadaman yaitu pada sistem SBU, Jawa Bali, Lombok, Kalbar, Kalselteng, dan Jayapura;
- Selama masa Posko Beban Puncak Malam Nasional tertinggi terjadi pada tanggal 5 Juni 2018 sebesar 35.086 MW dan Beban Puncak Terendah terjadi pada tanggal 15 Juni 2018 sebesar 24.243 MW.
- Upaya Antisipasi Bencana Geologi
- Selama masa Satgas Hari Raya Idul Fitri Tahun 2018 diperoleh laporan sebagai berikut:
- Gempa Bumi & Tsunami
- Selama masa Satgas Hari Raya Idul Fitri Tahun 2018 diperoleh laporan sebagai berikut:
Terjadi 15 Kejadian Gempa Bumi dengan Magnitudi 4.2 – 5.7, serta tidak berpotensi tsunami.
Terdapat Gempa Bumi merusak yaitu:
- Gempa Bumi Sumenep (13 juni 2018): 3 luka ringan; 37 rumah rusak berat dan 94 rusak ringan
- Gempa Bumi Sarmi Papua (15 Juni 2018):Puluhan rumah di 5 desa sepanjang pantai Sarmi mengalami kerusakan ringan.
- Gunungapi
- Terdapat 1 Gunungapi dengan Status Awas (G. Sinabung), 1 Gunungapi Status Siaga (G. Agung) dan 19 Gunungapi Status Waspada (G. Merapi, dll) serta 49 Gunungapi Status Normal.
- Kondisi Gunung Agung (Status Siaga), terjadi 3 kali erupsi (10, 13, dan 15 Juni 2018) dan 309 jiwa mengungsi.
- Kondisi Gunung Merapi (Status Waspada), terjadi 3 kali erupsi (1 Juni 2018).
- Gerakan Tanah / Tanah Longsor
Terjadi 21 Kejadian Gerakan tanah di 19 Kabupaten /Kota dalam 12 Provinsi yang berdampak pada lalu lintas terhambat, 13 rumah rusak, ± 52 warga mengungsi dan listrik putus di Toraja
- Tindak lanjut atas kejadian bencana geologi tersebut antara lain:
- Pemantauan menerus sumber informasi gempa BMKG dan Media
- Peringatan Dini Potensi Gerakan Tanah dan longsor Bulanan
- Rekomendasi Teknis
- Koordinasi dengan BMKG dan BPBD Kab./Kota
- Tim Tanggap Darurat untuk kaji cepat dan sosialisasi : Sumenep dan Papua