Jakarta — Menjelang Perayaan Hari Raya Natal 2016 dan Perayaan Tahun Baru 2017 sudah di depan mata. Potensi terjadinya peningkatan volume kendaraan yang melewati jalur-jalur mudik dipastikan akan terjadi. Tentunya ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) perlu ditingkatkan dan diawasi agar tidak terjadi kelangkaan pasokan, sehingga masyarakat yang melakukan perjalanan mudik tidak terkendala akibat kekurangan pasokan BBM disepanjang jalan yang mereka lalui.
Dalam rangka menjamin kelancaran penyediaan dan pendistribusian BBM terutama pada hari-hari besar nasional, seperti Perayaan Natal dan Tahun Baru 2017, BPH Migas telah melakukan persiapan pemantauan dan pengendalaian pendistribusian BBM disepanjang Pantai Utara, khususnya wilayah Jawa Tengah.
Kegiatan pemantauan (monitoring) penyediaan dan pendistribusian BBM dibeberapa SPBU di Jalur keluaran Brebes Timur (Brexit), seperti SPBU 33.412.01 (Cipali KM 102), SPBU 33.454.24 (Cipali KM 166), SPBU 34.451.60 (Palikanci KM 207), SPBU 44-521.01 Kaligangsa (SPBU pertama setelah tol Brexit) serta SPBU 44.521.08 MURI (SPBU yang paling banyak dikunjungi) dan Terminal BBM Tegal.
Tujuan pemantauan adalah untuk tersedianya pasokan BBM dalam jumlah yang cukup sehingga tidak terjadi kelangkaan. Objek pemantauan adalah sarana penyalur seperti SPBU dan fasilitas pengangkutan dan penyimpanan BBM yang telah dimiliki oleh Badan Usaha.
Untuk mengatasi terjadinya kelangkaan BBM seperti yang pernah terjadi pada Hari Raya Idul Fitri tahun lalu, Direktur BBM BPH Migas Henry Achmad mengungkapkan, PT Pertamina dan PT AKR telah melakukan beberapa langkah-langkah antisipasi diantaranya menambah stok BBM di penyalur, menyiapkan truk tangki refueller dari terminal BBM Cikampek dengan kapasitas 5 kiloliter (KL) untuk jenis BBM Pertamax serta penyediaan BBM Non Subsidi dalam bentuk kemasan.
“Truk refueller ini akan disiagakan dan diberangkatkan ke rest area yang tidak memiliki SPBU. Apabila terjadi kemacetan panjang di jalan tol sehingga mobil tangki tidak dapat bergerak menuju SPBU, PT Pertamina (Persero) juga menyiapkan BBM jenis Pertamax dalam bentuk kemasan 10 liter yang akan dilokasikan di rest area non SPBU sepanjang jalan tol dari Cipali sampai exit Brebes Timur serta di SPBU MURI Tegal dan daerah wisata Guci Tegal,” ujar Henry Achmad, Jum’at (16/12/2016).
Tidak hanya itu, lanjut Henry, PT. Pertamina (Persero) juga menyediakan motor yang dapat mengangkut Bahan Bakar Khusus (BBK) untuk wilayah yang sulit dijangkau oleh mobil tangki.
Sementara itu Head Operation TBBM Pertamina Tegal, Mudji Hartono mengungkapkan pihaknya telah melakukan beberapa persiapan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan konsumsi BBM juga di Terminal BBM Tegal.
Beberapa persiapan lainnya adalah menambah frekuensi suplai RTW yang semula 3 kali menjadi 4 kali, meningkatkan koordinasi dengan PT. KAI, koordinasi dengan pihak Kepolisian ( Satlantas ) wilayah operasi TBBM, menambah jam operasi pelayanan dibuka 24 jam dan koordinasi dengan pihak SPBU terkait info stock di SPBU.
“Pihak SPBU diharapkan menyediakan LO lebih banyak dan bila diperlukan akan melayani BBM eceran di jalan Tol dan MT Kantong di SPBU yang potensi terjadi kemacetan,” pungkasnya.
Pemantauan juga dilakukan di jalur penyebrangan kapal Ferry seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang- Gilimanuk yang diprediksi jumlah penumpang akan meningkat dengan tajam sehingga frekuensi keberangkatan kapal ferry akan bertambah dibandingkan hari-hari biasa.
“Pemantauan di pelabuhan penyebrangan ini berkoordinasi dengan pihak ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) Merak dan Ketapang,” tambah Henry.