Batam — Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng mengatakan sampai akhir tahun komsumsi minyak Solar hanya mencapai 16 juta KL.
“Sekarang rata-rata konsumsi Solar per bulan hanya 1,1 sampai 1,2 juta kl. Sampai akhir tahun mungkin kalau kita prognosis hanya mencapai sekitar 16 juta KL. Padahal pemerintah bersama DPR telah menetapkan sebesar 17,05 juta KL,” kata kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, Rabu (10/9/2015) dalam rapat koordinasi penyediaan cadangan BBM nasional.
Menurut Andy Noorsaman Sommeng, pada saat disparitas subsidi dan non subsidi cukup besar konsumsi itu besar sekali. Rata-rata nasinal itu 80 juta kilo liter. Pada saat ada kebijakan perubahan harga dimana solar disubsidi hanya Rp. 1.000 per liter, Premium mengikti harga keekonomian ternyata konsumsi nasional menurun tidak lagi menjadi 80 juta KL.
Ditambahkan Andy, memang pada waktu yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah akan melaksanakan program-program seperti tol laut, kemudian pertanian mesin-mesin perkakas akan datang sehingga itu membuthkan solar, kemudian juga pembangunan-pebangunan infrastruktur yang juga mebutuhkan bahan bakar solar. Makanya pada waktu itu pemerintah dan DPR menetepankan 17.05 juta KL.
“Sampai saat ini konsumsi relative rata-rata masih dibawah. Kalau tahun tahun tahun sebelumnya dispritas harga masih tinggi akhir Agustus itu konsumsi mencapai bukan 80% lagi tapi hampir 90% . Sekarang per 31 Agustus 54%. Ini masih under,” ujarnya.