Jakarta – Sesuai dengan instruksi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang menunjuk Kepala BPH Migas sebagai Koordinator Posko Nasional ESDM pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H, BPH Migas melaksanakan instruksi terkait dengan melaksanakan koordinasi bersama Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Bina Marga, PT Pertamina (Persero), PT. AKR Corp, PT. PLN (Persero), dan Badan Usaha terkait ESDM lainnya dalam menjalankan Posko Nasional ESDM mulai dari tanggal 10 Juni 2017 hingga tanggal 8 Juli 2017.
Anggota Komite BPH Migas, Ahmad Rizal sebagai Pimpinan press conference menginformasikan bahwa “ Sesuai dengan Rapat Koordinasi terakhir terkait Posko Nasional ESDM Tahun 2017, bahwa pelaksanaan Posko Nasional ESDM Tahun 2017 ini sudah berjalan baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan akan menjadikan model untuk posko-posko berikutnya untuk hari-hari besar Nasional, Keagamaan, maupun libur-libur panjang”.
Secara garis besar, hasil pelaksanaan Posko Nasional ESDM Tahun 2017 dapat dilaporkan sebagai berikut :
- Pemantauan Lapangan dilakukan di 24 wilayah/lokasi/titik yang tersebar di Provinsi Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, DIY, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Kemudian pemantauan lapangan dilaksanakan pula pada lokasi yang diarahkan oleh Menteri ESDM yaitu di Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Jambi, Bangka Belitung.
- Posko Nasional ESDM melakukan video conference pada wilayah pelaksanaan monitoring dan pada wilayah yang berpotensi bencana dan terdapat kendala penyediaan dan pendistribusian BBM guna memastikan kondisi aktual di lapangan secara langsung.
- Posko Nasional ESDM juga melakukan koordinasi dan pertukaran informasi dengan posko Nasional yang dikoordinir oleh Kementerian Perhubungan.
- Selama kegiatan posko Nasional ESDM dilaksanakan, beberapa informasi yang dapat kami sampaikan adalah sebagain berikut:
Sektor BBM dan LPG
- Kondisi penyediaan dan pendistribusian BBM secara Nasional masih berlangsung normal.
- Permasalahan yang terjadi di sektor BBM yaitu adanya kendala dalam melakukan pengiriman BBM ke SPBU di wilayah Pantura dikarenakan kepadatan lalu lintas pada H+5 dan H+6. Namun stok BBM pada SPBU masih dalam kondisi aman.
- Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam menjamin pendistribusian BBM ke masyarakat pada masa lebaran 2017 adalah sebagai berikut:
- Pengoperasionalan TBBM menjadi 24 jam.
- Pembuatan SPBU kantong untuk menjaga ketersediaan BBM di 71 lokasi.
- Penambahan jumlah armada sebanyak 2.637 mobil tangki.
- Mengoperasionalkan mobil dispenser sejumlah 9 buah yang ditempatkan di rest area yang tidak memiliki SPBU.
- Penyediaan sejumlah 50 kiosk PT. Pertamina (Persero) dan 3 Kios PT. AKR Corp yang menyediakan BBM dalam kemasan yang ditempatkan pada jalur-jalur mudik.
- Pendirian serambi pertamax di 10 lokasi.
- Penyiapan Pertamax Motor sebanyak 83 Unit.
- Koordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengawalan terhadap Mobil Tangki BBM pada saat terjadi kepadatan lalu lintas.
- Cadangan Operasional BBM secara nasional selama masa Lebaran 2017 rata- rata diantara 20-70 Hari. Sedangkan untuk cadangan harian LPG berada pada angka 17 Hari.
- Selama masa Lebaran 2017 terdapat peningkatan pendistribusian Jenis BBM Premium, Pertalite, Pertamax dan Avtur. Serta adanya penurunan pendistribusian Untuk jenis BBM Solar.
- Puncak realisasi BBM Jenis Bensin (Premium, Pertalite dan Pertamax) terjadi pada H-1, dengan realisasi Total Premium mencapai 1.021.674 KL; Pertalite 1.262.239 KL; Pertamax 516.285 KL dan Solar mencapai 991.706 KL.
- Dibandingkan dengan masalebaran tahun 2016, pendistribusian BBM Premium mengalami penurunan, sedangkan BBM Pertalite dan Pertamax mengalami peningkatan.
Sektor Ketenagalistrikan
- Secara Umum beban puncak sebagian besar dalam kondisi
- Selama masa Lebaran 2017 tidak ada daerah yang mengalami kondisi defisit listrik. Beban puncak pemakaian listrik secara nasional juga masih berada dibwah kapasitas.
- Terdapat beberapa wilayah yang secara konstan berstatus “Siaga” yaitu Jayapura, Sorong & Papua Isolated dan Bima-Sumbawa. Status siaga merupakan status dimana Beban puncak pada wilayah distribusi tersebut berada diatas Kapasitas Pembangkit terbesar pada wilayah distribusi tersebut. Hal ini masih normal terjadi, hanya diperlukan perhatian lebih pada wilayah-wilayah yang masuk dalam kondisi siaga itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.
Sektor Kebencanaan Geologi
- Adanya Monitoring secara menerus terhadap Gunung Sinabung di Sumatera Utara selama lebaran dengan Tingkat kegiatan level IV (Awas). Terjadi beberapa kali letusan. Rekomendasi teknis evakuasi dan relokasi.
- Terjadinya letusan freatik kawah sileri Gunung Dieng pada tanggal 2 Juli. 12 Orang wisatawan mengalami luka ringan dan sedang. Tindakan yang diambil selanjutnya adalah penutupan Kawah Sileri untuk umum dan melakukan pemantauan kandungan gas secara rutin.
- Terjadi peningkatan aktifitas yang terjadi pada Gunung Marapi di Sumatera Barat, Gunng Duko Dukono di Halmahera, Gunung Ibu di Halmahera pada beberapa hari pada masa Posko Lebaran 2017 namun masih dalam kondisi yang kondusif.
- Selama posko Nasinal ESDM berlangsung, terjadi 15 kali gempa bumi dengan mayoritas terpusat pada wilayah Indonesia Timur.
- Tercatat pula adanya gerakan tanah yang terjadi di 33 wilayah di selurh indoneisa. Terhadap adanya gerakan tanah yang terjadi tersebut telah diterbitkan beberapa rekomendasi teknis untuk mengatasi masalah yang terjadi.
Untuk selanjutnya, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pelaksanaan POSKO Nasional ESDM berikutnya adalah sebagai berikut:
- Memastikan kecukupan Stok BBM di Tangki penyimpanan
- Perhatian khusus pada jalur-jalur mudik, wisata dan daerah-daerah kritis
- Melakukan pengaturan waktu dalam melakaukan pengiriman BBM
- Melanjutkan layanan ekstra serta peningkatan inovasi pelayanan BBM
- Meningkatkan keterlibatan Badan Usaha diluar PT. Pertamia (Persero) dan PT. AKR Corp.
- Meningkatkan Koordinasi dengan stakeholder di bidang perhubungan
- Penyampaian data BBM, kelistrikan, LPG dan Geologi sesuai dengan waktu Posko.
Secara umum nasional, pelaksanaan posko ESDM telah berlangsung dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kendala yang berarti pada Sektor ESDM yang dirasakan masyarakat.
BPH Migas selaku Koordinator Posko ESDM Nasional juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan posko, sehingga posko Nasional ESDM dapat berlangsung dengan lancar sesuai dengan harapan sampai dengan selesainya masa tugas.