Kalimantan Selatan – Tim BPH Migas mengunjungi lokasi posko korban bencana banjir yang ada di Kabupaten Martapura, Prov. Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (24/01/2020)
Banjir besar di Kalimantan Selatan sejak 14 Januari 2021 menggenangi 11 kabupaten dan kota merendam 87.765 rumah warga. Ketinggian air mencapai 2 meter dan menyebabkan 74.863 orang mengungsi, dengan korban meninggal sebanyak 21 orang. Akibatnya, banyak sarana dam prasarana yang rusak. Mulai dari jembatan putus, tanggul jebol, jalan Trans Kalimantan putus sehingga mengganggu suplay BBM.
Demi menjamin ketersediaan dan distribusi BBM tetap tersalurkan, Team BPH Migas terjun langsung melihat kondisi di lapangan. Dari hasil peninjauan team dapat disampaikan, terkait pendistribusian BBM wilayah terdampak banjir terpantau masih aman terkendali, tetapi ada beberapa titik yang mengalami kendala pengiriman dikarenakan akses jalan terputus dikarenakan banjir dan bergantian untuk melalui jalan yang dilalui. Suplay BBM lewat jalan alternatif ke penyalur dan telat pengiriman hingga mencapai 6 jam, namun tetap terdistribusi dengan baik.
Lembaga penyalur di lokasi bencana ada 126 SPBU, 10 Pertashop dimana 1 nya belum beroperasi, 2 Fuel Terminal / TBBM dan 5 Agen BBM Industri, 1 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang semuanya beroperasi secara lancar dan kondusif. Sedangkan rata rata ketahanan hari per SPBU & DPPU Kalsel memliki; Premium sebesar 1.3 hari, Pertalite 2,0 hari, Pertamax 3,2 hari, Pertamax Turbo 13.5 hari, Bio Solar 2.3 hari, Perta Dex 14.2 hari & Avtur 27.9 hari.
Darurat dampak banjir ada 3 lokasi dinilai krusial yaitu diantaranya:
1. Kec. Matraman, Kab. Banjar jembatan putus menyebabkan akses MT dan skid tank dari dan ke Kab. Tapin, HSS, HST, HSU, Tabalong, Balangan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya terputus.
2. Kec. Pelaihari, Kab. Tanah Laut kondisi banjir, wilayah Bati-bati dan Cempaka macet panjang dari dan ke Tanah Bumbu dan
Tanah Laut serta jembatan putus di akses masuk Kota Pelaihari Kab. Tanah Laut.
3. Kec. Gambut, Kab. Banjar kondisi banjir dan jalan rusak parah di lingkar Utara Jl.Gubernur Sarkawi-Banjarmasin
macet panjang.
Untuk jembatan putus di wilayah Matraman dan Pelaihari dapat diatasi dengan membuat jembatan darurat sehingga bisa dilewati untuk penyaluran BBM walau untuk Matraman hanya dengan kapasitas angkut 5 ton, meski demikian dibantu dengan LCT, sehingga MT yang besar bisa diantar ke area yang memungkinkan untuk seterusnya mengantarkan BBM ke lokasi yang memerlukan. Sementara untuk jalan rusak dapat ditempuh melalui jalan alternatif, juga dibantu LCT untuk memuat MT dan didaratkan dekat jalan yang bisa dilalui.
Demikian secara keseluruhan kegiatan pendistribusian BBM terpantau aman dan lancar, walaupun ada kendala keterlambatan pengiriman dan pada saat ini pengungsi korban banjir yang ada di posko sudah mulai berkurang dikarenakan air sudah mulai surut.