Jakarta — Setelah melalui perdebatan cukup alot di Komisi VII DPR RI akhirnya penetapan besaran lifting minyak dalam APBN-P 2015, disepakati sebesar 825.000 barel per hari (bph). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan selama ini angka lifting itu angka yang ditentukan dari langit. Bahkan mengabaikan workplan dan budget yang disodorkan oleh SKK Migas.
Menurutnya, berapapun angka yang diusulkan, baik minyak maupun gas harus ada rincianya. “Mari kita tetapkan dengan yang realistis. Saya lebih baik dikatakan tidak berani menetapkan target daripada dikatakan tidak berani mengerjar target. Target realistis tersebut diupayakan dengan kerja keras untuk mengejarnya,” kata Sudirman dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan menteri ESDM, Rabu (28.01/2015).
Kesepakatan penetapan lifting minyak berjalan alot salah satunya adalah karena dari masing-masing fraksi mengusulkan besaran angka yang berda-beda. Dari Fraksi PDI-P yang diwakili Mercy Barends mengusulkan angka 830.000 bph. Menurutnya angka tersebut telah melalui beberapa pertimbangan yang cukup logis.
Selanjutnya dari Fraksi Golkar mengusulkan angka 815.000 bph, Fraksi Gerindra mengusulkan angka 818.000 bph, Fraksi Demokrat mennyampaikan angka 815.000 bph, Fraksi PKS 825.000 bph, Hanura mengeluarkan angka 835.000 bph, Fraksi PPP mengeluarkan angka 810.000 bph, Dari Fraksi Nasdem yang diwakili Kurtubi mengusulkan 840.000 bph, Fraksi PPP mengusulkan angka 810.000 bph.
Dari angka-angka yang diusulkan oleh masing-masing perwakilan fraksi tersebut, kesepakatan penentuan besaran lifting minyak belum bisa diputuskan. Sehingga kembali dilakukan usulan kedua. Dari usulan kedua ini sebanyak sembilan fraksi mengusulkan angka 825.000 bph, kecuali dari Fraksi PDI-P.
Namun, Fraksi PDI-P pun akhirnya sepakat diangka 825.000 bph setelah Sudirman mengungkapkan apabila angka yang dipatok sebesar 825.000 bph tersebut harus naik 5.000 bph. “Apakah bisa naik 5.000 bph, Ini sulit. Ini lebih disebabkan faktor eksternal yang diluar kontrol kita,” ujar Sudirman.
Setelah mendengar penjelasan itu, Mercy yang mewakili Fraksi PDI-P akhirnya sepakat juga diangka 825.000 bph. “Mendengar penjelasan terakhir dr Menteri bahwa ini tidak berkaitan dengan persoalan internal teknis tetapi persoalan eksternal yang tidak bisa dikendalikan, PDI-P setuju dengan angka 825.000 bph,” pungkasnya.
Meski penetapan lifting minyak berlangsung alot, Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika mengungkapkan, penetapan lifting minyak APBN-P 2015 dinilai lebih cepat dibanding penetapan yang lalu lalu.
“Pengalaman saya baru kali ini membahas penetapan lifting minyak bisa ditetapkan dalam waktu setengah hari. Yang lalu-lalu dua hari,” Kata Kardaya Warnika.