Jakarta — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengklarifikasi kenapa tidak bisa menghadiri beberapa kali undangan Komisi VII DPR RI untuk melakukan rapat kerja.
Menurutnya, dirinya tidak bisa menghadiri undangan tersebut karena memang memiliki jadwal kegiatan yang cukup padat yang mau tidak mau harus dirinya sendiri yang menghadiri kegiatan tersebut. Namun demikian pihaknya telah kirim surat 3 kali menjelaskan situasi.
“Sama sekali tidak ada maksud untuk tidak menghormati undangnan DPR. Kami sepenuhnya sadar atau menghargai bahwa kita sama-sama punya tugas kenegaraan dan karena itu dengan komunikasi yang baik selama ini, baik melalui lisan atau tulisan kami sudah jelaskan kondisi kegiatan kami,” jelas Sudirman dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (9/06/2015).
Diuraikan Sudirman, pada pertengahan Mei dirinya harus menyusul rombongan Bapak Presiden ke Papua Nugini, karena tiba-tiba pihak Papua Nugini ingin membicarakan masalah migas dan tidak mungkin diwakilkan oleh Menteri lain.
“Jadi kami berangkat menyusul dan agak tiba-tiba karena hari itu diberi tahu sorenya mesti berangkat,”pungkasnya.
Selanjutnya pada tanggal 22 dan 24 mendapat tugas untuk menyertai Menko Perekonomian yang akan memimpin delegasi membahas join komite mengenai ekonomi antara Iran dan Indonesia. “Pertemuan ini adalah merupakan tindaklanjut dari pertemuan antara Presiden Iran dengan Presiden Indonesia pada waktu KAA. Ini juga tidak mungkin diwakilkan karena salah satu item besarnya adalah kerjasama di bidang energi dan migas,” katanya.
Sekembali dari situ memang ada rencana rapat kerja dengan komisi VII tapi sudah merencanakan jauh-jauh hari mengirim seluruh eselon I dan II ke Pusdiklat Kopasus Batujajar. Kegiatan ini pun tidak bisa ditunda karena sudah ditunda 3 kali dan sudah mengundang para pembicara dari luar.
“Saya bisa saja tidak menyertai mereka, tapi rasanya saya harus besama mereka supaya proses itu bersama-sama kami lalui karena itu bagian dari team building,” ujar Sdudirman.
Terakhir, lanjut Sudirman pada 5 Juni, ditugasi untuk hadir dalam pertemuan Anggota OPEC untuk menyampaikan maksud atau niat mengaktifkan kembali keanggotaan di OPEC. “Tidak ada maksud sama sekali untuk mengabaikan undangan dari DPR. Kami juga telah mengirimkan tiga surat. Pertama tanggal 19, dan Insya Allah itu mohon dipandang respek kami kepada Komisi VII dan DPR karena tidak ada maksud sama sekali untuk menghindari undangan,” pungkasnya.