Jakarta — PT Pertamina (Persero) hari ini resmi meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) varian baru bernama Pertalite di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat. Bahan bakar dengan research octane number (RON) 90 ini telah tersedia di 110 SPBU di Kota Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Direktur Utama PT. Pertamina (persero) Dwi Sujtipto mengatakan perkembangan otomotif yang semakin pesat telah berdampak pada kebutuhan konsumsi BBM semakin bervariasi. Berdasarkan pengamatan konsumsi BBM beberapa waktu terakhir telah terjadi peningkatan kebutuhan konsumen terhadap BBM berkualitas yang memiliki oktan tinggi yakni diatas RON 88.
Menurutnya, pertumbuhan kebutuhan BBM diatas RON 88 jauh lebih besar dari pertumbuhan kebutuhan Premium. Sementara untuk bisa memenuhi kebutuhan BBM tersebut baru terbatas pada produk Pertamax RON 92, Pertamax Plus RON 95, serta Pertamax Racing RON 100.
“Mempertimbangkan kebutuhan konsumen dan melihat peluang pasar yang ada maka Pertamina hari ini melakukan uji pasar untuk produk BBM RON 90 dengan brand Pertalite setelah mengikuti proses uji laboratorium, ijin dari Kementerian ESDM maupun kerjasama dengan berbagai aosiasi,” kata Dwi Sujtipto, Senin (24/07/2015) di Jakarta.
Uji pasar ini merupakan tahapan awal untuk mengetahui respon konsumen terhadap produk baru (Pertalite) ini. Apabila konsumen memberikan respon yang cukup positif maka Pertamina akan melakukan tahapan-tahapan selanjutnya.
“Uji pasar dilaksanakan serentak pada hari ini di 101 SPBU yang tersebar di 3 kota yakni, Jakarta, bandung dan Surabaya. 40 SPBU di Jakarta-Bandung, 28 di rest area Jawa Barat, 33 SPBU di Surabaya (Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto). Produk BBM Pertalite merupakan varian baru yang dikeluarkan Pertamina dengan Oktan 90 yang memiliki harga terjangkau dengan kualitas lebih baik dari Premium. Ini akan memberikan pilihan lebih banyak kepada para konsumen,” katanya.
Ditambahkan Dwi, pada masa test pasar ini Pertamina menyediakan Pertalite sebanyak 5 kiloliter per hari di masing-masing SPBU. Pertamina juga telah melakukan sosialisasi dengan pelatihan kepada SPBU mengenai produk Pertalite dibawah marketing operasion region yang bersangkutan dalam hal ini adalah MOR III dan MOR V. Guna mendukung kelancaran operasional uji pasar produk Pertalite ini, pertamina telah mempersiapkan infrastruktur baik depot BBM, armada mobil tangki dan infrastruktur IT serta fasilitas lainnya.
“Kami berharap produk pertalite RON 90 ini dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mendapatkan respon positif di pasar. Kami juga mengharapkan testimoni konsumen tentang produk pertaite sebagai masukan pertamina dalam meningkatkan pelayanan kami khususnya dalam menyediakan BBM dengan pembakaran yang lebih baik sehingga mampu maju lebih jauh dan memiliki harga yang terjangkau bagi konsumen,” jelasnya.
Sementara itu Dirjen Migas IGN Wiratmaja mengungkapkan, produk Pertalite RON 90 perlu diberi apresiasi karena memberikan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. “Produk Premium dan RON 92 jarak harganya cukup jauh. Kreatifitas Pertamina membuat produk ini tentu membutuhkan investasi, usaha dan sebagainya yang perlu kita apresiasi,” tandasnya.
Dirinya memaparkan bahwa Pertalite, spesifikasinya, ijinya, sudah kita keluarkan, uji lab di Lemigas, Uji lab di Perguruan-perguruan tinggi yang terkenal sudah dilakukan. Produk ini sesuai dengan spesifikasi dan juga sesuai tingkat kemanan yang kita persyaratkan.
Dengan keluarnya Pertalite ini, sambung Wirat, kuota Premium di seluruh Indonesia harus tetap tersedia. “Kami memberikan pesan kepada Pertamina dengan adanya produk baru ini harap terus disosialisasikan kepada masyarakat bahwa produk ini lebih bersih dari Premium. Selain itu jangan mengurangi kuota Premium. Kuota Premium di SPBU di seluruh Indonesia tidak dikurangi dengan adanya produk ini,” pungkasnya.
Ditempat yang sama Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan karena BPH Migas konsen terhadap ketersediaan BBM nasional, diharapkan diversifikasi produk BBM itu semakin banyak dan pada giliranya akan meningkatkan ketersediaan BBM secara nasional.
“Ini adalah langkah baik dalam rangka diversifikasi produk Pertamina dan dalam rangka mendukung Pemerintah untuk ketersediaan BBM secara nasional,” katanya.