Jakarta – PT Pertamina (Persero) memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG selama arus mudik dan balik lebaran dalam kondisi aman.
“Untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat selama mudik dan balik lebaran stok BBM dan LPG dalam kondisi aman,” kata Direktur 0emasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya, Jum’at (25/7) di Jakarta.
Hanung memproyeksikan selama arus mudik dan balik lebaran rata-rata stok Premium 17,6 hari, Minyak Solar 20,7 hari, Avtur 27,6 hari, Pertamax 53 hari, Pertamax Plus 37, 6 hari dan LPG 17,1 hari. Apabila terjadi kemacetan total, Pertamina telah menyiapkan mobil tangki BBM dan LPG untuk stanby di SPBU di jalur rawan macet.
“Selain itu kami juga telah bekerjasama dengan Polri menyiapkan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas tangki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas,”katanya.
Pertamina juga telah menyediaan sebanyak 72 titik kios Pertamax yang disediakan dalam bentuk kemasan 1, 2,5,10 dan 20 liter serta Pertamina Dex kemasan 10 liter. Untuk tahap awal, 72 titik kios pertamax tersebut akan tersebar di Marketing Operation Region III Pertamina sebanyak 31 titik, Marketing Operation Region IV sejumlah 21 titik, dan Marketing Operation V sebanyak 20 titik.
“Kios Pertamax tersebut kami yakin akan sangat membantu masyarakat khususnya di jalur-jalur alternatif yang mungkin kurang tersedia SPBU dan atau jalur pada pemudik,” pungkasnya.
Terkait dengan antisipasi ambruknya jembatan Comal, Pertamina telah mengalihkan rute distribusi ke jalur pantai selatan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM di wilayah tersebut.
Pemakaian BBM dan LPG pada masa puasa dan lebaran umumnya diperkirakan naik dengan besaran masisng-masing Premium naik 5,1% dari rata-rata harion normal 80.155 KL menjadi 84.242 KL, Avtur naik 7,2% dari rata-rata harian normal 10.619 KL menjadi 11.536 KL dan LPG nail 6% dari rata-rata harian normal 19.057 MT menjadi 20.278 MT. “Sedangkan Solar turun 16.9% dari rata-rata harian normal 43.057 KL menjadi 36.151 KL,” ujar Hanung.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik yang melakukan kunjungan kerja ke Terminal BBM Plumpang didampingi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Edy Hermantoro, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng dan beberapa pejabat Eselon I di lingkungan KESDM mengatakan, belum efektifnya jembatan Comal yang mengakibatkan banyak pemudik melewati jalur alternatif tidak perlu khawatir akan pasokan BBM.
“Pertamina sudah memersiapkan cara-cara walapupun SPBU-nya tidak banyak tetapi di dekat-dekat SPBU diadakan kantong BBM. Jadi ada tangki yang sudah disiapkan dekat-dekat situ. Jadi apabila habis dapat langsung diisi. Itu salah satu antisipasi,” kata Jero.