Jakarta, – Pemerintah c.q Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Dalam rangka mengamankan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak, Gas, Listrik dan antisipasi kebencanaan Geologi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada saat Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, telah dibentuk Tim Posko Nasional Energi Dan Sumber Daya Mineral dengan Kepala BPH Migas ditunjuk sebagai Penanggung jawab / Ketua Posko Nasional Sektor ESDM.
Tim Posko Nasional Sektor ESDM Menghadapi Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 beranggotakan :
1. Unit eselon I di Kementerian ESDM yang membidangi sektor energi BBM,Gas, Listrik dan Geologi yaitu BPH Migas, Sekretariat Jenderal (Biro Perencanaan, Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama, Pusat Data dan Teknologi Informasi/Pusdatin), Ditjen Migas, Ditjen Ketenagalistrikan, Badan Geologi, Staff Khusus Menteri ESDM Bidang Komunikasi dan Staff Khusus Menteri ESDM Bidang Polhukam.
2. Badan Usaha di bidang penyediaan BBM, Gas,dan Listrik yaitu PT. Pertamina (Persero), PT. AKR Corporindo Tbk.PT. PLN (Persero), PT. PGN (Persero), dan PT. Pertagas Niaga.
Dalam pelaksanaan, Tim Posko Nasional Sektor ESDM juga melibatkan dan bekerjasama dengan:
1. Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) yaitu Korps Lalu Lintas Polri & Biro Pembinaan Operasional Bareskrim Polri.
2. Kementerian Perhubungan yaitu Ditjen Perhubungan Darat, Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Perhubungan Udara, dan Perkeretaapian.
3. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yaitu Ditjen Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
4. Badan Usaha Niaga Umum BBM seperti PT. Shell Indonesia, PT. Vivo Energi Indonesia, PT. Total Oil Indonesia, PT. Exxon Mobil Lubricants Indonesia, dan PT Aneka Petroindo Raya
Adapun tugas Tim Posko Nasional Sektor ESDM meliputi:
1. Melakukan pengumpulan/Inventarisasi data lapangan mengenai:
a. Data fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, Gas dan Listrik milik Badan Usaha.
b. Jalur transportasi penyediaan dan pendistribusian BBM.
c. Jalur penyediaan dan pendistribusian Gas dan Listrik.
d. Evaluasi dampak yang ditimbulkan jika terjadi kelangkaan pasokan BBM, Gas dan Listrik.
e. Potensi Daerah Rawan Bencana Alam.
2. Melakukan koordinasi dan pengawasan ke lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, Gas dan Listrik dan Daerah Rawan Bencana serta titik konsentrasi Natal seperti di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Sedangkan titik jalur wisata meliput Kota Bukittinggi, Pangkal Pinang, Anyer, Puncak – Bogor, Lembang-Bandung, Jogjakarta, Malang, Bali dan Bunaken – Manado.
3. Melakukan evaluasi hasil koordinasi pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, Gas, Listrik dan kebencanaan Geologi.
4. Melakukan penyusunan rekomendasi aksi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, Gas, Listrik dan penanganan Bencana Alam.
5. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
Periode Pelaksanaan Posko Nasional Sektor ESDM Menghadapi Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 akan berlansung selama 22 hari yaitu sejak 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019 yang terbagi dalam 2 shift yaitu shift I puluk 09.00 s.d 14.00 WIB dan shift II pulul 14.00 s.d 19.00 WIB. Lokasi Posko berada di Ruang Rapat Lounge Lantai Ground Gedung BPH Migas, Jl. Kapten P. Tendean No. 28 Jakarta Selatan.
Berbagai Upaya yang dilakukan untuk menjamin penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak, Gas, Listrik dan antisipasi kebencanaan Geologi guna mendukung kelancaraan pelaksanaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 yaitu sebagai berikut:
SEKTOR MIGAS
Upaya Pengamanan Pasokan BBM & LPG
1. Meningkatkan stok BBM dan LPG di End TBBM & SPBBE
2. Meningkatkan stok BBM dan LPG di penyalur
3. Penambahan awak & mobil tangki serta SPBU Kantong
4. Koordinasi & Komunikasi intensif antara Kemenhub, Korlantas POLRI, ESDM & BPH Migas,Jasa Marga & BPJT
5. Meningkatkan Setoran bagi penyalur Pemberian Kredit dengan TOP 3 hari
6. Meningkatkan stok BBM + LPG di penyalur untuk mengantisipasi peningkatan permintaan terutama pada saat puncak proyeksi kebutuhan BBM dan LPG yaitu:
a. BBM
• Gasoline: 22 Desember 2018, 31 Desember 2018, 5 Januari 2019
• Gas Oil : 5 Januari 2019
• Avtur: 22 Desember 2018
b. LPG : 22 Desember 2018
7. Penyiapan layanan khusus di titik belum ada fasilitas pelayanan BBM & LPG seperti KiosK Pertamax, mobil dispeser unit, BBM kemasan dan Motor pengantar kemasan BBM dengan rincian sebagai berikut:
-Kios Pertamax : 15 di Nataru 2017 & 34 di Nataru 2018
– Serambi Pertamax : –
– Motorist : 7 di Nataru 2017 & 2 di Nataru 2018
– Mobile Dispenser : 9 di Nataru 2017 & 16 di Nataru 2018
– Kantong BBM : 39 di Nataru 2017 & 54 di Nataru 2018
8. Melakukan Himbauan & Sosialisasi baik media Elektronik & Sosial Media.
9. Sosialisasi Pendistribusian Gas Bumi di Pelanggan PT. PGN (Persero) saat Hari Raya Natal 2018 & Tahun Baru 2019 Meliputi:
a. Mengirimkan SMS Blast kepada seluruh pelanggan Rumah Tangga mengenai Edukasi Pencegahan Bahaya selama periode Libur Hari Raya Natal 2018 & Tahun Baru 2019
b. Mengirimkan surat Edaran kepada seluruh Pelanggan Industri dan Komersial
c. Informasi edukasi periode Libur Hari Raya Natal 2018 & Tahun Baru 2019 dalam sistem PGN Mobile untuk pelanggan Industri dan Komersial.
d. Edukasi pengendalian pemakaian Gas Bumi pada Pelanggan Industri dan Komersial oleh Frontliner PGN.
e. Pelaksanaan Piket Libur Hari Raya Natal 2018 & Tahun Baru 2019 di seluruh Wilayah Operasional PGN.
f. Kerjasama dengan Media Radio untuk Pengamanan Pemakaian Gas Pelanggan
g. Sosialisasi Video Edukasi tentang Pengendalian Gas Bumi melalui Youtube (https://youtu.be/sxWX65hDiiM)
10. Memperhatikan rencana manajemen lalu lintas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan sebagai berikut:
a. Periode Natal Tahun 2018
• 21 Desember 2018 pukul 00.00 WIB s/d 22 Desember 2018 pukul 24.00 WIB keluar Jakarta (mudik Natal);
• 25 Desember 2018 pukul 00.00 WIB s/d 25 Desember 2018 pukul 24.00 WIB masuk Jakarta (balik Natal).
b. 28 Desember 2018 pukul 00.00 WIB s/d 29 Desember 2018 pukul 24.00 WIB keluar Jakarta (mudik Tahun Baru);
• 1 Januari 2019 pukul 00.00 WIB s/d 1 Januari 2019 pukul 24.00 WIB masuk Jakarta (balik Tahun Baru);
• 1 Januari 2019 pukul 00.00 WIB s/d 2 Januari 2019 pukul 24.00 WIB khusus Bali menuju Jawa.
Pembatasan operasional tidak berlaku bagi mobil barang pengangkut BBM & BBG, ternak, barang ekspor impor, hantaran pos dan uang, bahan pokok serta pupuk
11. Memperhatikan peningkatan kapasitas moda transportasi selama masa Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 sebagai berikut:
a. Moda Transportasi Udara
• Proyeksi terjadinya peningkatan kapasitas angkutan Udara (Ekstra Flight) sekitar 2% Domestik dan 1,5% Internasional
• Posko Hubdar dimulai tanggal 20 Des 2018 s.d 6 Jan 2019 untuk memantau 36 Bandara di seluruh wilayah Indonesia.
b. Moda Transportasi Kereta Api
• Terdapat peningkatan konsumsi BBM dengan adanya 48 Kereta Tambahan.Kebutuhan BBM selama masa posko natal dan tahun baru adalah 15.644 KL.
• Posko Perkeretaapian dimulai tanggal 20 Des 2018 s.d 6 Jan 2019
c. Moda Transportasi Laut
• Kebutuhan BBM Subsidi selama masa posko Natal dan Tahun Baru sebesar 29.000 KL (Kapal Perintis 20.860 KL, Kapal PSO 8.004 KL)
• Posko Perhubungan Laut dilaksanakan pada tanggal 18 Des 2018 s.d 8 Jan 2019 terhadap 52 pelabuhan.
SEKTOR KELISTRIKAN
Upaya Pengamanan Pasokan Listrik
1. Meningkatkan kesiagaan semua unit untuk menjaga Keandalan dan Kualitas Pasokan Listrik, dengan menyiapkan Pedoman Operasi Khusus Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
2. Tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik pada H-7 s/d H+14 kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan.
3. Meningkatkan koordinasi operasi antara Unit Pembangkit, Penyaluran dan Distribusi untuk mengoptimalkan kesiagaan dan kesiapan instalasinya, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gangguan pelayanan.
4. Meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan instalasi.
5. Apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya, akan diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat minimum.
6. Mengupayakan pemanfaatan Captive Power untuk sistem kelistrikan dengan status siaga.
SEKTOR GEOLOGI
Upaya Yang Dilakukan Untuk Antisipasi Bencana Geologi
1. Membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, dan meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif yang sering digunakan untuk mengisi acara liburan.
2. Memberikan Peta Sebaran Titik Rawan Gerakan Tanah pada jalur jalan di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Sulawesi Utara kepada Pemda dan Polda di wilayah tersebut.
3. Membuat laporan/tanggapan dan rekomendasi teknis penanggulangan bencana geologi (letusan gunungapi, gempabumi, tsunami, dan gerakan tanah). Laporan disampaikan kepada Pemerintah Pusat, Pemda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dinas terkait yang menangani kebencanaan geologi
4. Membuat Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah, peta ini diperbaharui tiap akhir bulan dan disebarkan ke Pemda dan dapat juga diunduh di Playstore (Aplikasi Magma Indonesia) dan website http://www.bgl.esdm.go.id atau http://www.vsi.esdm.go.id.
Nomor Kontak Pengaduan Masyarakat:
1. Posko BPH Migas (021-5276709).
2. Call Center PT. Pertamina (Persero) di (1-500-000).
3. Call Center PT. AKR Corporindo, Tbk di (021-531110).
4. Call Center PT. PLN ((kode area) 123).
5. Call Center PT. PGN di (1-500-645).
6. Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022-7272606).
Dengan adanya Posko Nasional Sektor ESDM diharapkan ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM, Gas (LPG), listrik dapat terjamin ke seluruh wilayah NKRI untuk melayani kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat yang akan merayakan Hari Natal serta mengisi libur akhir tahun. Selain itu juga apabila terjadi kelangkaan dan gangguan penyediaan dan pendistribusi BBM, Gas, Listrik dan bencana geologi (letusan gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah) dapat direspon dan diatasi dengan cepat sehingga masyarakat dapat merayakan Natal 2018 dan mengisi libur akhir tahun dengan aman dan penuh suka cita.