Jakarta — Alokasi volume Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang didistribusikan oleh PT Pertamina (Persero) sebesar 45.640.953 kiloliter mengalami over kuota sebesar 875.409 kiloliter.
“Realisasi penyaluran sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar 46.516.362 KL over sebesar 875.409 KL,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT. Pertamina (Persero) Ahmad Bambang, melalui surat yang dikirimkan kepada BPH Migas tanggal 29 Januari 2015.
Kuota APBN-P penyesuaian sampai dengan 31 Desember 2014, bensin premium sebesar 29.412.000 KL. Realisasi 29.630.526 KL terjadi over kuota sebesar 218.526 KL atau 0,7%. Kuota inyak tanah sebesar 900.000 KL, realisasi 916.643 KL terjadi over kuota sebesar 16.643 atau 1,8%. MInyak Solar yang kuotanya 15.328.953 KL, realisasi 15.969.193 KL terjadi over kuota 640.240 KL atau over 4,2%. Data tersebut belum diverifikasi Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Penjualan BBM PSO secara keseluruhan periode sampai dengan 31 Desember 2014 terjadi peningkatan 0,58% dibandingkan tahun 2013. Namun peningkatan tersebut lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan 2013 versus 2012 yang hanya sebesar 2,81%.
Adapun rincian realisasi sampai dengan 31 Desember 2012 bensin premium 28.243.700 KL, minyak tanah 1.183.091 KL, dan minyak solar 15.559.914 KL. Sedangkan realisasi sampai dengan 31 Desember 2013, untuk premium sebanyak 29.256.686 KL, minyak tanah 1.109.046 KL dan minyak solar 15.884.613 KL.
“Melihat konsumsi BBM PSO periode Januari sampai dengan Desember 2014 dibandingkan periode yang sama tahun 2013 untuk produk premium terjadi peningkatan konsumsi sebesar 1.28% (lebih rendah dibandingkan peningkatan konsumsi pertumbuhan 2013 vs 2012). Untuk produk minyak solar terjadi penigkatan konsumsi sebesar 0,53% (lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 2013 vs 2012). Minyak tanah terjadi penurunan sebesar 17,35% (lebih rendah dibandingkan penurunan 2013 vs 2012),” katanya.