JAKARTA. Rencana Pemerintah untuk membangun infrastriktur kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur masih terkendala masalah lahan dan masalah lain seperti fasilitas penunjang.
“Untuk pembebasan lahan itu tidak mudah. Pembangunan kilang itu dibutuhkan lahan sekitar 600 sampai 1.000 hektar,” ujar Wamen ESDM usai menghadiri acara APKASI International Trade and Investment Summit di JIExpo, Kemayora, Jakarta (14/04/2014).
Oleh karena itu, lanjut Susilo, dari sekitar 6 sampai 7 lokasi untuk pembangunan kilang minyak dan telah dievaluasi oleh IBT, LAPI bersama dengan Migas dan Pertamina, termasuk berapa luasnya dan pendukungnya akhirnya dipilih Bontang.
Disamping itu, lanjut Susilo, harus ada fasilitas pendukung termasuk pelabuhan. Membangun kilang itu harus ada pelabuhan dalam karena nantinya untuk membawa minyak mentah yang menggunakan menggunakan Very Large Crude Carriers (VLCC).
Dalam waktu dekat, kita akan undang investor yang betul betul serius. “Kita berikan mereka therms and reference (TOR), terutama yang menyangkut masalah syarat-syaratnya. Kita permudah sehingga nantinya pembangunan kilang 1×300.000 barel ini bisa berjalan,” pungkasnya.