Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengajak masyarakat berperan aktif mengampanyekan penghematan energi dan BBM subsidi tepat sasaran, kepada keluarga dan kerabat. Kampanye ini diharapkan dapat memupuk perilaku bijak dalam menggunakan energi, termasuk mendukung agar BBM subsidi dinikmati bagi masyarakat yang berhak.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyampaikan hal tersebut dalam Seminar Umum Kebijakan Hilir Migas di Tuban, Jawa Timur, Senin (7/8/2023). Hadir pula dalam acara ini, Anggota Komite BPH Eman Salman Arief, Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari, Ketua DPRD Tuban Miyadi, dan Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Devian Faris Hidayat.
Energi termasuk BBM, menurut Saleh, memiliki peran penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari. “Kalau BBM tidak ada, kegiatan bisa terhambat karena kendaraan yang dipakai untuk mempermudah mobilitas tidak ada bahan bakarnya,” ujarnya.
Konsumsi BBM Indonesia tiap tahunnya menunjukkan kenaikan sekitar 5-10 persen sebagai dampak dari meningkatnya aktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang positif. Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia saat ini sekitar 150 juta, di mana 80 persennya merupakan kendaraan roda dua.
Di sisi lain, lanjut Saleh, produksi minyak Indonesia terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri perlu dilakukan impor yang nilainya cukup besar. Untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, Pemerintah memberikan subsidi BBM. “Pemerintah memberikan subsidi karena mengetahui daya beli masyarakat tertentu masih terbatas,” tambahnya.
Agar subsidi ini tepat sasaran, BPH Migas melakukan pengawasan secara ketat dalam pendistribusiannya.
“Dalam melakukan pengawasan ini, tentu BPH Migas tidak dapat bekerja sendiri. Masyarakat juga sangat penting membantu melakukan pengawasan tersebut. Jadi, kami berharap, masyarakat termasuk ibu-ibu yang hadir dalam seminar umum ini, setelah pengetahuannya bertambah, dapat meneruskan informasi tersebut kepada keluarga di rumah, tetangga dan masyarakat sekitarnya, menjadi duta energi,” papar Saleh.
Saleh juga kembali menegaskan bahwa BPH Migas terus mengupayakan pendistribusian BBM tepat sasaran. BBM subsidi bukan diperuntukkan bagi kendaraan mewah. “Tidak boleh ada penyalahgunaan BBM bersubsidi. Kita harus terus mengupayakan BBM subsidi tepat sasaran, mobil mewah dilarang membeli BBM bersubsidi,” tandasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari mengajak masyarakat Tuban mengawal pemanfaatan BBM subsidi tepat sasaran. “Kita harus membantu Pemerintah untuk mengawal barang-barang bersubsidi tepat sasaran. Kita pastikan mereka yang berhak saja yang menikmatinya agar subsidi tidak terlalu besar. Lebih baik dananya digunakan untuk membangun infrastruktur seperti jembatan, jalan tol, dan lainnya,” ujar Ratna.
Dalam kesempatan tersebut, Ratna juga menyampaikan penghargaannya kepada BPH Migas yang telah menyelenggarakan kegiatan seminar ini, sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.
Monitoring lapangan
Usai menghadiri Seminar Umum Kebijakan Hilir Migas, Anggota Komite BPH Migas berkesempatan mengunjungi Kilang Trans – Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Fuel Terminal Tuban, dan SPBKB AKR di Tuban. Anggota Komite BPH Migas didampingi Dirut dan CEO PT TPPI Erwin Widiarta, Direktur TPPI Bambang T.F. Adji, Fuel Terminal Manager FT Tuban Adriansyah, serta External Relations & Retail Petroleum PT AKR Catherine Constantin.
Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan Kilang TPPI dan Fuel Terminal Tuban, dan SPBKB AKR, dalam mendukung ketahanan energi nasional. “Terima kasih banyak atas dukungannya dalam penyediaan BBM. Baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jawa Timur, maupun Indonesia secara keseluruhan,” kata Eman.
Eman juga memaparkan terkait tugas dan fungsi BPH Migas, yaitu menjalankan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan secara umum bertugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan gas melalui pipa.
Dirut dan CEO PT TPPI Erwin Windiarta menyambut baik kunjungan BPH Migas ke Kilang TPPI, sebagai wujud perhatian stakeholder atas keberlangsungan operasional kilang.
Sementara Fuel Terminal Manager FT Tuban Adriansyah, menyampaikan bahwa terminal BBM Tuban merupakan terbesar kedua dari sisi kapasitas di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara serta menjadi tulang punggung pasokan untuk Jawa Timur dan juga buffer stock BBM nasional.
Sedangkan dalam kunjungan ke SPBKB AKR, Komite BPH Migas melihat langsung kegiatan pengisian BBM bersubsidi, berdialog dengan masyarakat pengguna, serta memberikan masukan bagi AKR agar kegiatan penyediaan dan penyaluran BBM berjalan lancar.