BPH Migas Dorong Pengembangan Jargas semakin Masif untuk Wujudkan Swasembada Energi

Guna mewujudkan swasembada energi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendorong pengembangan jaringan gas bumi (Jargas) semakin masif, utamanya bagi Pelanggan Kecil dan Rumah Tangga. Harapannya penggunaan jargas ini dapat mengurangi impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Pengembangan Jargas di Kabupaten Sleman merupakan contoh pengembangan Jargas dengan moda Compressed Natural Gas (CNG) yang dapat dikembangkan di wilayah kabupaten atau kota yang jauh dari sumber gas bumi.

Hal ini disampaikan Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas saat melakukan pemantauan pengguna jargas Rumah Tangga di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (7/2/2025). Menurutnya, jargas yang sumber gas buminya berasal dari dalam negeri, menjadi nilai tambah untuk terus dikembangkan agar dapat digunakan masyarakat.

“Begitu masyarakat beralih ke jargas, artinya swasembada energi dapat diimplementasikan kepada masyarakat. Supaya mengurangi impor LPG, agar harga dapat dikendalikan sampai kepada masyarakat,” terangnya.

Lebih lanjut, Wahyudi menjelaskan bahwa manfaat penggunaan jargas bagi masyarakat antara lain pasokan gas yang terjaga, kemanan lebih terjamin, dan memberikan efisiensi bagi penggunanya.

Pengembangan Jargas Kabupaten Sleman sebagai dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman juga dapat diimplementasikan di pemerintah daerah kabupaten atau kota lainnya.

“Dengan menggunakan jargas, secara umum di masyarakat Kabupaen Sleman merasa cukup aman, nyaman, sangat kompetitif dan memberikan efisiensi. Pengeluaran setiap bulannya berkurang Rp30 ribu sampai dengan Rp100 ribu dengan menyesuaikan pola konsumsi gasnya. Ini istimewa,” ungkapnya.

Di samping itu, lanjutnya, target pengembangan jargas di Sleman mencapai 12.900 Sambungan Rumah (SR) dan saat ini yang sudah aktif berlangganan di Kabupaten Sleman mencapai 3.100 SR serta satu Pelanggan Kecil.

“Sedangkan, konsumsi rata-rata di setiap pelanggan kurang lebih sebesar 10 Meter kubik. Pemakaian sangat fluktuatif sesuai kebutuhan. Masyarakat tidak mengalami kendala untuk mencari bahan bakar,” tuturnya.

Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman menyampaikan, salah satu contoh kisah sukses penggunaan jargas Pelanggan Kecil di salah satu Hotel di Sleman yaitu memberikan efisiensi pengeluaran sekitar 40%. Ia juga meminta Badan Usaha agar dapat menerapkan juga kepada Pelanggan Kecil dan Rumah Tangga lainnya.

“Berita baik ini perlu disampaikan kepada masyarakat. Sangat bagus sekali. Baik dari sisi Badan Usaha, dari masyarakat sebagai pelanggan, maupun sisi Pemerintah. Dari sisi komersial bagi konsumen sangat efisien. Kita cek bahwa ternyata menggunakan jargas itu bagi konsumen lebih efisien,” ujarnya saat Focus Group Discussion (FGD) Program Jaringan Gas Bumi untuk Pelanggan RT dan PK di Sleman.

Pria yang kerap disapa Didit ini juga menyampaikan perlunya pengembangan jargas secara intensif, seperti di Pulau Jawa. “Utamanya pantai utara yang sudah ada infrastruktur dan daerah yang daya beli masyarakat tinggi. Itu potensi untuk dikembangkan jargasnya,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengutarakan, FGD ini sangat bermanfaat. pengembangan jargas harus masif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

“Kita mendapatkan insight. BPH Migas memberikan masukan terkait dengan pengembangan jargas ke depannya. Kita berharap selalu bersinergi dengan BPH Migas untuk menghasilkan rencana-rencana pengembangan jargas yang terbaik untuk rakyat Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pengguna jargas di Sleman Agus Priyadi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah dan Badan Usaha yang telah memasang jargas di kediamannya. “Dari segi pemakaian, harga memang sangat murah dan menurut kami aman,” jelasnya.

Sehari sebelumnya, BPH Migas juga mengunjungi salah satu hotel pengguna jargas di Sleman dan Pressure Regulating Station (PRS) Yogyakarta, di Sleman. Kegiatan di Sleman ini juga dihadiri Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi dan Yapit Sapta Putra, Direktur Gas Bumi Soerjaningsih, Division Head City Gas MSCM PGN Ade Firman H K, General Manager SOR III PGN Hedi Hedianto, dan Manager Finance Head Office Pertamina Adrian Bonarui.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

Leave a Reply

BERITA TERKAIT