BPH Migas Pantau Keandalan Penyaluran Gas Bumi Periode Nataru 2024/2025 di Wilayah Jawa Timur

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus memastikan pasokan dan penyaluran gas bumi bagi pengguna Jaringan Gas Bumi (Jargas) selama periode Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dalam kondisi aman dan terjaga. Hal ini disampaikan Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas saat melakukan peninjauan ke Kantor PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Sales and Operation Region (SOR) III. Wahyudi juga turun langsung untuk meninjau konsumen pengguna jargas rumah tangga dan pelanggan kecil.

“Kondisi pasokan dan penyaluran kepada seluruh konsumen untuk area SOR III yang meliputi wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan dan Kawasan Timur Indonesia statusnya aman terkendali, dan pelanggan terlayani dengan baik”, ungkap Wahyudi, Jumat (27/12/2024).

Dalam monitoring ini, Wahyudi juga menyampaikan bahwa PT PGN SOR III melakukan pengelolaan jaringan gas bumi untuk melayani 203.236 pelanggan, yang terbagi ke beberapa sektor, yaitu Rumah Tangga sebanyak 202.193 pelanggan, kemudian Pelanggan Kecil Komersial sebanyak 437, serta Industri sebanyak 606 pelanggan. Pada periode normal tersalurkan sebesar 230,98 BBTUD. Sementara pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 terjadi penurunan tertinggi sekitar 15%, di mana penurunan ini didominasi sektor industri yang mengurangi volume konsumsi gas selama perode libur.

Lebih lanjut saat mengunjungi fasilitas Regulating Station (R/S) dan uji petik ke konsumen pengguna Jargas di Jalan Lintas Surabaya, Wahyudi menyampaikan bahwa fasilitas penyaluran terpelihara dengan baik untuk mendukung pelayanan kepada konsumen.

“Untuk konsumsi rumah tangga dan pelanggan kecil, Alhamdulillah kita lakukan pengecekan fasilitas penyalurannya, kondisi operasi dan fisiknya bagus, tidak ada kendala, dan dapat melayani konsumen dengan baik”, ujarnya.

General Manager PGN SOR III Hedi Hedianto mengatakan, PGN telah mengerahkan Satgas Nataru untuk memastikan ketersediaan dan penyaluran gas bumi di seluruh wilayah pengelolaan SOR III.

“Satgas Nataru PGN terpadu dengan Satgas Nataru Holding Migas Pertamina dan Posko Bersama Kementerian ESDM di BPH Migas, insyaAllah tim kami siap untuk mengamankan penyaluran gas bumi untuk masyarakat, pelanggan kecil, komersil dan industri yang aktif beroperasi pada 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025”, pungkas Hadi.

Sementara, saat BPH Migas mengunjungi salah satu usaha kuliner yang menggunakan jargas, Kartika, yang merupakan pemilik usaha merasa puas atas keputusan beralih menggunakan Jargas. Dirinya mengakui bahwa penggunaan Jargas lebih efisien dan memangkas biaya produksi yang cukup signifikan.

“Sudah saatnya kita pindah ke gas bumi, karena selain dari faktor keuangan menjadi lebih hemat dan stabil, servis dan pelayanannya juga baik”, paparnya.

Lebih lanjut, Kartika mengungkapkan bahwa sebelumnya saat menggunakan bahan bakar LPG pengeluaran mencapai Rp50 Juta sebulan. Saat menggunakan Jargas, kini Kartika hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp15 Juta dalam sebulan. Penghematan mencapai 60-70 persen dan memangkas biaya produksi.

Turut hadir mendampingi dalam monitoring ini, Area Head Wilayah Surabaya PT PGN Arief Nurrachman dan Pj. Division Head, Government and Community Relations PT PGN Hamalsyahan.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

Leave a Reply

BERITA TERKAIT