Guna memastikan ketersediaan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) menjelang Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan pemantauan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) SPBU yang terletak di jalur utama jalan tol sebagai titik awal pengisian BBM untuk masyarakat yang melaksanakan libur periode Nataru arah Jakarta – Cikampek dan Jakarta arah Bandung, Jawa Barat. Selama dua hari berturut-turut, yaitu Senin dan Selasa (18-19/12/2023), Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi dan Wahyudi Anas memantau langsung 5 SPBU.
Hari Senin (18/12/2023), BPH Migas menyambangi SPBU di rest area KM 57, 72 dan 88. Sementara pada hari kedua, Selasa (19/12/2023), dilakukan pengecekan SPBU di rest area KM 19A dan 39A. Secara umum, pasokan BBM aman tersedia dan siap menyongsong masyarakat yang akan melaksanakan libur Nataru.
“Tugas kami menghitung atau memonitor ketersediaan, serta ketercukupan dari BBM subsidi maupun non subsidi yang nanti disediakan untuk masyarakat. Alhamdulillah berdasarkan hasil pemantauan, ketersediaan BBM subsidi dan non subsidi di SPBU-SPBU arah Bandung mencukupi,” kata Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi.
Meski stok BBM aman tersedia, BPH Migas meminta agar SPBU-SPBU meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Stok BBM yang sudah habis, agar segera diisi kembali agar tidak terjadi kekurangan dalam penyaluran dan antrian, serta memperbaiki sarana dan fasilitas (sarfas) seperti CCTV.
“Selain meningkatkan pelayanan, BPH Migas juga meminta agar SPBU-SPBU membenahi sarfas, seperti CCTV agar diarahkan ke pelat nomor kendaraan dan menyimpan video CCTV tersebut minimal 30 hari. Kalau ada penyelewengan atau penyalahgunaan BBM, agar dilaporkan ke BPH Migas,” papar Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas menambahkan, guna memastikan ketersediaan BBM, telah disediakan juga SPBU kantong dan SPBU modular di beberapa lokasi. “SPBU kantong tersedia di KM 57, juga SPBU modular tersedia di KM 39 dan 86. Ini untuk mencegah adanya antrian pembelian BBM,” katanya.
Berdasarkan pemantauan, volume pembelian BBM jenis Pertalite mulai menunjukkan peningkatan. Untuk Solar, jumlah pembelian fluktuatif karena sejumlah kendaraan besar mulai tidak beroperasi.
Sebagai informasi, berdasarkan proyeksi penyaluran produk BBM selama Nataru, permintaan Gasoline naik sekitar 4%, Gasoil turun 3,6%, Avtur naik 6%, dan BBM industri turun 9%. Selama periode Posko Nataru, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 114 Terminal BBM, lebih dari 7.400 SPBU, dan 71 DPPU. serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi.