Dukung Kemandirian Energi, Sepuluh Penyalur BBM Satu Harga Klaster Papua Diresmikan

Upaya menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terus dilakukan Pemerintah, antara lain melalui Program BBM Satu Harga yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017. Bertempat di Terminal BBM PT Pertamina (Persero) Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Rabu (18/12/2024), diresmikan 10 Penyalur BBM Satu Harga Klaster Papua. Hingga saat ini telah terbangun 583 Penyalur BBM Satu Harga, di mana 208 penyalur di antaranya berlokasi di Klaster Papua.

“Peresmian BBM Satu Harga Klaster Papua ini merupakan tahap kedua tahun 2024. Rampung sudah janji kami untuk membangun 583 penyalur BBM Satu Harga dari kurun waktu tahun 2017 hingga 2024. Semoga beroperasinya penyalur BBM Satu Harga tersebut bisa membantu kemandirian energi masyarakat, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T),” ungkap Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra dalam sambutannya pada acara tersebut.

Yapit mengharapkan masyarakat dapat menikmati BBM Satu Harga ini sesuai dengan aturan yang berlaku, membawa dampak positif bagi perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat.

Program BBM Satu Harga merupakan upaya mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat. Penghematan pengeluaran BBM diharapkan diikuti dengan penurunan harga bahan pokok, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.

“Program ini juga merupakan Program Prioritas Nasional sebagai upaya dari Pemerintah dalam mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui percepatan pemberlakuan satu harga untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional,” katanya.

Target Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga tahun 2024 sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 yaitu sebanyak 71 Penyalur BBM Satu Harga. Peresmian pertama dilaksanakan 30 Oktober 2024, di mana sebanyak 40 penyalur diresmikan secara serentak yang dipusatkan di 4 lokasi, yaitu di Kota Ternate, Kota Padang, Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Banggai kepulauan.

Sedangkan pada peresmian tahap ke-2 ini, terdapat 31 Penyalur BBM Satu Harga yang diresmikan secara serentak, yaitu Klaster Maluku yang peresmiaannya dipusatkan di Integrated Terminal BBM PT Pertamina (Persero) Wayame, Kota Ambon, Provinsi Maluku. Selanjutnya untuk Klaster Papua dipusatkan Terminal BBM PT Pertamina (Persero), Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kemudian Klaster Nusa Tenggara dan Sulawesi dipusatkan SPBU BBM Satu Harga di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta untuk Klaster Sumatera dan Kalimantan peresmiannya dipusatkan di SPBU BBM Satu Harga di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Menurut Yapit, pembangunan penyalur BBM Satu Harga bukan hal yang mudah mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga peruntukannya perlu dipastikan tepat sasaran. BPH Migas mengapresiasi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, Pemerintah Daerah, serta seluruh stakeholder terkait yang secara bersama-sama terus mengawal pelaksanaan program ini sehingga dapat terwujud sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Pada peresmian ini dilakukan juga wawancara langsung secara virtual bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang meresmikan Penyalur BBM Satu Harga di Ambon. Menteri ESDM meminta agar pasokan BBM periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kabupaten Fakfak terjaga dengan baik.

Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi. “Tujuan kami adalah melayani masyarakat khususnya di wilayah 3T, sehingga bisa mendapatkan BBM yang dibutuhkan terutama BBM subsidi yaitu solar dan BBM penugasan yaitu pertalite dengan harga yang sama dengan saudara-saudaranya di seluruh Indonesia,” katanya.

Harga BBM yang sama, lanjut Iwan, akan sangat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah.

“Kami harapkan program ini dapat terus berlanjut agar semakin banyak masyarakat di daerah 3T yang dapat menikmati harga BBM yang sama, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Mewakili masyarakat Kabupaten Bintuni, Provinsi Papua Barat, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Bintuni Eko Sukarman menyampaikan penghargaan atas pelaksanaan program BBM Satu Harga ini, karena masyarakat di daerahnya dapat menikmati BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lain. Diharapkan juga agar penyalur BBM Satu Harga dapat dibangun lebih banyak lagi di Kabupaten Bintuni untuk mempermudah masyarakat mendapatkan BBM.

‘Kami berterima kasih kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, BPH Migas dan Pertamina dengan adanya program BBM Satu Harga ini. Ada satu SPBU yang sedang dibangun di Distrik Kaitaro yang bermanfaat untuk memperkecil disparitas harga BBM yang dapat dinikmati masyarakat di ibukota Kabupaten Bintuni, dengan masyarakat di distrik dan kampung,” ucapnya.

Sementara mewakili PT Pertamina (Persero), Senior Manager Operation & Maintenance Papua Maluku PT Pertamina Patra Niaga Riki Madyanto menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah sehingga pembangunan penyalur BBM Satu harga dapat berjalan lancar.

“Pemerintah daerah berperan penting mulai dari pengusulan lokasi BBM Satu Harga, pemilihan mitra penyalur yang direkomendasikan hingga monitoring penyaluran BBM,” katanya.

Pertamina juga mengharapkan agar di waktu mendatang, dapat ditemukan pola suplai yang paling tepat agar program ini lebih efektif dan efisien.

Turut hadir dalam peresmian ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Maompang Harapap, Asisten II Sekda Kabupaten Fakfak Arobi Hindom, serta pihak terkait lainnya.

Selengkapnya daftar Penyalur BBM Satu Harga Klaster Papua yang diresmikan, sebagai berikut:

1. SPBU 8699402 di Kecamatan Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua
2. SPBU 8698603 di Kecamatan Oudate, Kabupaten Waropen, Provinsi Papua.
3. SPBU 8698811 di Kecamatan Yair, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah
4. SPBU 8698325 di Kecamatan Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
5. SPBU 8698326 di Kecamatan Sough Wepu, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
6. SPBU 8698327 di Kecamatan Kaitaro, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
7. SPBU 8698444 di Kecamatan Botain, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
8. SPBU 8698445 di Kecamatan Beraur, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
9. SPBU 8698446 di Kecamatan Sayosa, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
10. SPBU 8698447 di Kecamatan Kofiau, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

Leave a Reply

BERITA TERKAIT