Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pasokan energi meliputi bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), dan kelistrikan selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H di Provinsi Banten, aman tersedia. Kualitas BBM yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga sesuai spesifikasi yang ditetapkan Pemerintah.
“Kami telah mengecek untuk wilayah Jawa Barat dan Banten untuk BBM. Untuk BBM baik Pertamax, Pertalite dan Turbo semuanya clear, masanya sampai dengan 20 sampai dengan 21 hari. Jadi ketersediaan kita sangat luar biasa sekali,” papar Bahlil usai mengunjungi fasilitas energi di Cilegon, Banten, Kamis (13/3/2025).
Dalam kunjungan kerja ini, Bahlil yang didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, mengunjungi Integrated Terminal Tanjung Gerem, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE), SPBU 34.424.09 Gerem, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Pelabuhan Merak, serta Pangkalan LPG Edi Santoso.
Saat berada di SPBU 34.424.09 Gerem, Bahlil mengecek secara langsung kualitas BBM di mana terbukti mutunya memenuhi aturan yang ditetapkan Pemerintah.
“Saya tadi didampingi oleh Lemigas juga dengan Pak Dirut Pertamina mengecek langsung kualitas daripada minyak kita. Kita mengecek dan semuanya dengan teknologi, dengan laboratorium rata-rata semuanya di dalam batas aturan di atas 725. Ini membuktikan bahwa kualitas BBM yang disiapkan Pertamina sangat baik dan aman untuk digunakan oleh masyarakat,” jelasnya.
Standar ini di atas ambang batas dari Keputusan Direktur Jenderal Migas tentang Standar dan Mutu BBM yang Dipasarkan di Dalam Negeri. Standar berat jenis bahan bakar minyak (BBM) yang diuji pada suhu 15°C ditetapkan antara 715 kg/m³ sebagai nilai minimum dan 770 kg/m³ sebagai nilai maksimum.
Bahlil menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawasi distribusi dan kualitas BBM di seluruh wilayah guna memastikan kelancaran mobilitas masyarakat selama periode mudik dan Idul Fitri.
“Masyarakat tidak perlu ragu terhadap kualitas BBM yang disiapkan Pertamina. Kami akan terus memantau ketersediaan dan kualitasnya agar aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan nyaman selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri,” terangnya.
Mengenai LPG 3 kg, ketersediaan pasokannya hingga 30 hari. Selain itu, Pemerintah juga tengah membenahi tata kelola LPG.
“Menyangkut dengan tata kelola daripada LPG, kami dari Pemerintah sedang melakukan kontinuitas untuk mengukur dan memastikan agar harga daripada HET (Harga Eceran Tertinggi) itu betul-betul mampu bisa diterapkan. Tadi saya cek di sini harga di pangkalan itu harganya Rp19.000 sama dengan HET,” tambahnya.
Bahlil juga melakukan pengecekan di SPBE PT. Patra Trading Tanjung Gerem untuk memastikan berat LPG 3 kg terjamin. Hal ini sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto bahwa untuk setiap Rupiah uang yang negara keluarkan untuk subsidi, harus dipastikan diterima oleh masyarakat yang berhak.
“Jadi jangan lagi, saya tidak mau lagi LPG 3 kg itu tidak sampai 3 kg beratnya. Saya tidak mau lagi. Karena itu sama dengan merampas hak-hak rakyat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam diskusi dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga mengharapkan agar dapat dibangun jalur pipa untuk mendistribusikan BBM dari Terminal Tanjung Gerem ke wilayah Pelabuhan.
“Jarak Terminal BBM Gerem ke pelabuhan di Cilegon ini tidak jauh, namun jalannya macet dan hal itu dapat menghambat pengiriman BBM. Diharapkan dapat segera dibangun jalur pipa sehingga penyaluran BBM berjalan lancar,” katanya.
Pasokan listrik
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil menegaskan bahwa pasokan listrik di Provinsi Banten dalam kondisi aman. Saat ini kapasitas terpasang 67.000 MW, sedangkan beban puncak sebesar 46.000 MW. “Jadi kita masih selisih sekitar 30-40%. Jadi secara umum untuk listrik, insya Allah tidak ada masalah,” tuturnya.
Bahlil juga menyampaikan kesiapan SPKLU di Pelabuhan Merak siap digunakan masyarakat yang akan mudik maupun berlibur. PT PLN (Persero) menyediakan sebanyak 3.558 SPKLU yang tersebar di yang tersebar di 2.414 lokasi di seluruh Indonesia. Pulau Jawa menjadi lokasi terbanyak memiliki SPKLU yakni sebanyak 2.480 unit disusul kemudian Sumatera 432 unit dan Kalimantan 209 unit.
Kunjungan kerja Menteri ESDM ini juga dihadiri oleh Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady BTP, Plt. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mirza Mahendra, Kepala Balai Besar Pengujian Lemigas Mustafid Gunawan, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari, Walikota Cilegon Helidy Agustian, Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri, dan Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo.