Komite BPH Migas Wahyudi Anas dan Harya Adityawarman kembali melanjutkan monitoring ketersediaan BBM pada SPBU-SPBU khususnya jalur pantura arah Surabaya – Probolinggo – Situbondo – Bondowoso – Pelabuhan Ketapang Banyuwangi (09/04). Pemilihan SPBU dikarenakan sebagai jalur utama yang padat untuk angkutan darat (Angkutan barang, Umum, Penumpang, dan niaga lainnya) yang melintasi antar Provinsi mulai Surabaya – Banyuwangi – Bali – Nusa Tenggara
“Hari kedua kami menyisiri SPBU jalur pantura dari Surabaya sampai Pelabuhan Ketapang Banyawangi, hasilnya status Stok BBM di setiap SPBU jalur pantura arah timur kondisi terpenuhi dan aman serta tidak terjadi Antrian”, ujar Wahyudi Anas
Tidak hanya monitoring ke SPBU – SBPU, komite BPH Migas juga melakukan verifikasi atas Delivery Order (DO) untuk BBM JBT Minyak Solar yang dikirim dari Pertamina Patra Niaga Banyuwangi dan Surabaya, hal ini diperlukan agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman, hasilnya dilihat dari alat digitalisasi stok di tanki timbun per SPBU rata- rata 75 – 85 % dari total kapasitasnya.
“BPH Migas sendiri dengan fungsi pengawasan memastikan agar masyarakat pengguna solar subsidi dan Pertalite tercukupi setiap harinya baik untuk kegiatan transporatasi darat, nelayan, pertanian, UMKM dan perkebunan rakyat (tebu, tembakau, jagung), yang harus kita waspadai adalah yang tidak tepat sasaran penyalurannya, sehingga yang berhak berkurang jatahnya” jelas Harya.
Hal ini juga ditegaskan oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif saat melakukan sidak ke SPBU di kota Medan. “Pemerintah memang mengalokasikan solar subsidi kepada masyarakat yang perlu dibantu dan bukan diperuntukan kepada industri-industri yang melakukan kegiatan komersial, oleh karena itu kita menghibau industri industri yang menggunakan solar subsidi baik yang secara langsung maupun tidak langsung melalui pola outsourcing menggunakan solar yg non subsidi sehingga tidak mengurangi jatah masyarakat yang dialokasikan untuk mendapatkannya” Tegas Arifin
Sementara itu di hari yang sama, Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman dan Basuki Trikora Putra kembali monitoring ketersedian BBM pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2022 di wilayah Sidoarjp. Hasil monitoring tidak ada antrian pembelian BBM dan stok juga tercukupi.
“Wilayah Surabaya dan Sidoarjo stok aman antrian juga tidak ada, hanya saja masih ada saja masyarakat/pelaku industri yang tetap mengisi, salah satunya pabrik kimia, pihak SPBU juga harus tegas kan sudah ada aturannya”, pungkas Saleh.
Untuk membantu pengawasan dan pengendalian Penggunaan BBM bersubsidi, masyarakat dapat menghubungi Nomor Help Desk BPH Migas 0812-3000-0136.