Paska Tahun Baru 2025, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan monitoring pasokan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Bali. Berdasarkan pantauan, pasokan dan penyaluran BBM di Pulau Bali berjalan dengan baik.
“Kami lihat bahwa semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah melayani penyaluran BBM dengan baik dan lancar,” ujar Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman di salah satu SPBU yang berlokasi di Kabupaten Badung, Bali, (1/1/2025).
Pengelola SPBU diminta untuk terus menjaga ketersediaan stok BBM. Terlebih sepanjang periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Pulau Bali merupakan tempat tujuan wisatawan dalam dan luar negeri.
“Stok cukup aman. Ada beberapa yang perlu ditingkatkan. Keesokan hari sudah ada tambahan pasokan,” kata pria yang kerap disapa Didit ini.
Didit juga meminta pengelola SPBU agar senantiasa mengontrol kamera pengawas yang terpasang di area SPBU bekerja dengan optimal. Menurutnya, pemantauan yang ketat sangat penting untuk mencegah adanya penyalahgunaan BBM.
“Kami harapkan kapasitas CCTV di setiap SPBU dapat merekam data dengan baik, termasuk nomor polisi kendaraan yang melakukan pengisian,” tegasnya.
Selain itu, pengelola SPBU diminta selalu berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kelancaran distribusi BBM. Hal ini bertujuan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat. “Kami mengimbau agar pengelola SPBU terus menjaga dan memastikan layanan tetap berjalan dengan baik dan lancar, agar masyarakat mudah dalam mendapatkan bahan bakar,” pintanya.
Sales Area Manager Retail Bali PT Pertamina Patra Niaga Endo Eko Satryo memberikan apresiasi kepada BPH Migas dalam rangka menjaga pasokan BBM di Bali. “Stok BBM di Bali cukup aman. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada BPH Migas yang terus berkolaborasi bersama kami untuk menjaga ketersediaan pasokan dan memberikan evaluasi yang akan kami perbaiki,” tuturnya.