Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi, dan Wahyudi Anas terus lakukan pengawasan dan peninjauan lapangan dalam rangka pemantauan pasokan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM). Kali ini pemantauan dilakukan di daerah Bekasi dan Karawang.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kondisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan sangat ramai dipadati oleh konsumen, terutama pada saat jam istirahat. Oleh karena itu pengawasan distribusi BBM, khususnya BBM bersubsidi perlu ditingkatkan.
“Tim pengawas yang ada di SPBU dapat kita jadikan partner terkait tindak lanjut apabila ada temuan yang merugikan masyarakat, utamanya untuk BBM subsidi,” ujar Komite BPH Migas Wahyudi Anas.
Sementara Iwan Prasetya Adhi menambahkan, diwajibkan adanya peran aktif yang dilakukan oleh pihak SPBU, seperti pengawasan yang lebih ketat dan pelayanan yang lebih prima kepada konsumen, khususnya menghadapi lonjakan pembelian pada saat momen seperti lebaran ini.
Senada dengan Wahyudi dan Iwan, Harya juga menyampaikan, peranan badan usaha untuk mengelola SPBU pada saat periode arus mudik sangatlah penting, utamanya terus memantau pasokan dan penyaluran BBM. “Melalui pengawas di setiap SPBU yang pro-aktif, tentu dapat menanggulangi terjadinya kecurangan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, perencanaan pasokan dan realisasinya akan seimbang,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, tahun ini BPH Migas kembali ditunjuk sebagai Koordinator Posko Nasional Sektor ESDM untuk Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
Pemantauan yang dilakukan BPH Migas ke lapangan bertujuan untuk memastikan pemenuhan BBM kepada pemudik berjalan lancar. Pelayanan yang terbaik dibutuhkan demi menjaga kenyamanan masyarakat.
“Jika masyarakat merasa aman, bisa membeli BBM dengan kuota yang cukup di semua SPBU, ini akan meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah. Begitupun dengan pengawas yang ada di SPBU,” tutup Wahyudi.