Sambangi KAI Perintis di Makassar, BPH Migas: BBM Subsidi Harus Dinikmati Masyarakat yang Berhak

Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi memberikan banyak manfaat langsung bagi masyarakat. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus memastikan subsidi yang diberikan oleh negara dimanfaatkan secara tepat dan dinikmati oleh masyarakat yang berhak menerimanya.

Dalam rangka pemantauan penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu (JBT)/BBM Subsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP)/BBM Penugasan, Anggota BPH Migas Iwan Prasetya Adhi dan Wahyudi Anas mengunjungi Depo Kereta Api Maros Sulawesi Selatan, Kamis (2/1/2025).

“Kunjungan kerja ini untuk memastikan memastikan pemanfaatan BBM subsidi tepat sasaran, tepat volume dan tepat manfaat,” ungkap Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas dalam kesempatan tersebut.

Kereta Api (KA) Perintis Makassar-Parepare merupakan tambahan operasional atau pengembangan pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Selatan yang dikembangkan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sejak beroperasi tahun 2023, animo masyarakat untuk naik kereta api perintis sangat besar.

Berdasarkan data KAI, KA Perintis Makassar-Parepare terus mencatatkan peningkatan volume. Pada 2022, jumlah penumpang tercatat sebanyak 12.160 orang, kemudian melonjak menjadi 215.570 orang pada 2023, serta pada tahun 2024 volume penumpang sebesar 279.281 penumpang. Di samping itu, kehadiran layanan KA tersebut dapat menjadi media edukasi pada anak-anak sekolah dan menjadi KA wisata jalur Makassar-Parepare.

BPH Migas mengharapkan agar pemanfaatan BBM subsidi dapat langsung dinikmati oleh masyarakat, terutama saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), serta Hari Raya Idul Fitri yang akan berlangsung beberapa bulan lagi.

“Penyesuaian kuota distribusi dapat dilakukan secara tepat, sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan pengoperasian kereta api,” terangnya

BPH Migas juga berharap agar jumlah KA Makassar-Parepare dapat ditingkatkan, mengingat kereta api lebih hemat biaya dan memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan moda transportasi lainnya.

“Kereta api perintis perlu menambah gerbong karena masyarakat di sekitar Makassar dan Parepare ingin menikmati kereta bersama keluarga. Harapan kita nantinya kereta api perintis ini dapat ditingkatkan menjadi permanen seperti yang dikembangkan di Pulau Jawa, yaitu jalur Jakarta-Semarang sampai dengan Surabaya dan Banyuwangi, di mana operasionalnya digunakan untuk layanan transportasi darat yang efektif dan efisien,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi. Menurutnya, kereta api merupakan moda transportasi yang terjangkau, sehingga menjadi pilihan sebagian masyarakat ketika bepergian. Pemberian BBM subsidi untuk kereta api merupakan salah satu wujud hadirnya negara bagi masyarakat yang berhak menerimanya.

“Pemanfaatan BBM subsidi untuk moda transportasi seperti kereta api ini sangat besar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, juga mendukung pengembangan pariwisata,” tambahnya.

Iwan juga mengingatkan masyarakat untuk turut menjaga fasilitas dan kebersihan di kereta api agar tidak cepat rusak dan warga lainnya merasa nyaman menggunakan fasilitas publik ini.

Direktur SDM dan Umum PT Kereta Api Indonesia Rosma Handayani menyampaikan apresiasi kepada BPH Migas atas kerja sama yang telah terjalin.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan BPH Migas kepada KAI. Dengan adanya subsidi yang diberikan ini sangat bermanfaat untuk operasional kereta api, terutama jalur Makassar-Parepare karena sangat dinantikan oleh masyarakat Sulawesi,” katanya.

Dukungan BPH Migas terhadap beroperasinya kereta api perintis diharapkan terus berlanjut sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas.

BAGIKAN

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Share on telegram
Telegram

Leave a Reply

BERITA TERKAIT